APBD Perubahan Kota Tangerang 2020, Rp 3,4 Triliun Disyahkan Bersama Penyampaian 3 Raperda

Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, Walikota Tangerang, H Arief Wismanyah, Wakil ketua DPRD, H Turidi Susanto, H Kosasih dan Tengu Iwan Jayasyah Putra, bersam anggota DPRD Kota Tangerang, pada rapat paripurna Rabu 30/09/2020

Tangerang, Oase I News.com – Rapat paripurna dewan perwakilan rakyat daerah ( DPRD ) Kota Tangerang dalam rangka pengesahan anggaran pendapatan belanja daerah perubahan ( APBD P ) tahun anggaran ( T A ) 2020, digelar bersamaan dengan penyampaian 3 rancangan peraturan daerah ( Raperda ), Rabu 30/09/2020.

Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo mengungkapkan APBD perubahan tahun 2020 sebesar Rp 3,4 Triliun meliputi pendapatan asli daerah ( PAD ) Rp 1,5 Triliun, dana perimbangan Rp 1,29 Triliun dan dana pendapatan lainya sebesar Rp 600 Miliar, hal tersebut disampaikan Gatot Wibowo pada rapat paripurna DPRD Kota Tangerang dalam rangka pengesahan APBD perubahan tahun 2020 bersamaan dengan penyampaian 3 raperda, yakni rancangan ( R APBD ) 2021, badan usaha milik daerah ( BUMD ) dan perusahaan umum daerah air minum Tirta Benteng, yang akan dibahas oleh panitia khusus ( Pansus ).

Walikota Tangerang, Arief Wismansyah, menyampaikan penjelasan tentang penetapan perubahan anggaran pendapatan belanja daerah perubahan ( APBD P ) tahun anggaran ( T A ) 2020 dan jawaban walikota atas pemandangan umum fraksi – fraksi terkait tiga rancangan peraturan daerah ( Raperda ) Kota Tangerang, RAPBD 2021, BUMD dan perusahaan umum daerah air minu Tirta Benteng.

Dalam raperda APBD 2021, bidang pendidikan dianggarkan Rp 762,62 Miliar, kesehatan Rp635,56 Miliar, sosial Rp 22,24 Miliar, koperasi dan usaha mikro kecil menengah ( UMKM ) Rp 4,41 Miliar, RAPBD 2021 prioritas pembangunan pada peningkatan daya saing sumber daya manusia ( SDM ) melalui beberapa indikator jaminan kesehatan masyarakat, pemberian iuran badan penyelenggara jaminan sosial ( BPJS ), bantuan siswa miskin ( BSM ) dan penyediaan stok pangan daerah, mengantisipasi kekurangan pangan daerah, ujar Atief Wismansyah.

Dalam upaya pemulihan ekonomi saat pandemi, fokus pada pemberdayaan UMKM dengan pelatihan dan pendampingan usaha serta peningkatan ketahanan pangan, “ program pemulihan yang dipilih berupa pendampingan bagi UMKM baik kelompok atau perseorangan serta pelaksanaan kegiatan kampong sejahtera mandiri ( KSM ) dan memanfaatkan lahan kosong untuk ketahanan pangan,” ujarnya.

Wakil ketua DPRD Kota Tangerang, H Turidi Susanto, menjelaskan, anggaran perubahan difokuskan untuk meningkatkan pendapatan PAD dan pengembalian anggaran tenaga harian lepas ( THL ), Insentif guru dan biaya operasional pendidikan ( BOP ) sekolah swasta pada 2020, “ mulai Oktober 2020, gaji THL akan dikembalikan 100% dengan total tambahan sebesar Rp 29,92 miliar dari 41 SKPD yang mengajukan. Insentif guru yang awalnya dianggarkan karena rasionalisasi Rp 600.000,- dikembalikan lagi jadi Rp 650.000,- ” tutur Turidi.

Pihaknya juga bersama dinas pendidikan membahas pengembalian BOP sekolah swasta untuk SD, MI sebanyak 17.737 siswa x Rp 50.000 x 3 bulan = Rp 2.660.550.000, dan untuk SMP/MTS Swasta sebanyak 20.987 siswa x Rp 105.000 x 3 bulan = Rp 6.615.000.000,-“ dari penambahan insentif, BOP swasta kurang lebih total penambahan ya adalah Rp 11,5 Miliar, saya berharap sekolah swasta tidak memungut biaya tambahan ke siswa lagi,” terangnya.

Pada 2021, lanjut Turidi, DPRD akan fokuskan masalah perbaikan ekonomi, peningkatan pelatihan wirausaha, dan ketahanan pangan, dengan membuka ruang seluasnya agar masyarakat juga pro aktif untuk bersama membangun dan memulihkan ekonomi, “ saya berharap dalam anggaran 2021, program ketahanan pangan dan wirausaha UMKM menjadi fokus pemerintah daerah dalam pemulihan ekonomi bagi masyarakat Kota Tangerang,” pungkasnya. ( ADERTORIAL )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *