Fenomena Hujan Dimusim Kemarau Tidak Menentu, Berikut Penjelasan BMKG

JawaTengah,oaseindonesianews.com-Wilayah Jawa Tengah, Beberapa hari terakhir ini sebagian masyarakat dikejutkan dengan pemandangan langit yang tiba-tiba mendung hingga turun hujan.
Fenomena ini terjadi hampir merata di berbagai daerah di Indonesia.
Pasalnya, saat ini di berbagai daerah tengah memasuki pertengahan musim kemarau.
Sebagian daerah bahkan dilaporkan terdampak kekeringan karena hari-hari tanpa hujan.
Tidak terkecuali di wilayah eks Karesidenan Banyumas.
Sejumlah Desa di beberapa Kabupaten di wilayah ini bahkan sudah didrop air bersih oleh BPBD lantaran kekeringan.
Tetapi dalam beberapa hari terakhir ini, fenomena mendung hingga hujan terjadi cukup merata.
Di dataran tinggi Dieng misalnya, Sabtu (6/7/2019) sore, hujan kembali turun setelah sebelumnya, Kamis (4/7/2019) sore hujan juga mengguyur wilayah ini.
Hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir ini disambut antusias masyarakat yang merindukannya.
Tetapi di sisi lain, fenomena ini menimbulkan tanda tanya karena muncul di tengah musim kemarau yang masih panjang.
Cuaca mendung hingga hujan di dataran tinggi Dieng.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali.
Hujan masih dimungkinkan turun karena sebab tertentu.
Fenomena hujan dan langit yang suram dalam beberapa hari ini menurut dia dikarenakan terjadinya gangguan atmosfer.
“Kondisi alam ada kesetimbangan. Ketika musim kemarau kering terus, gak sepeti itu. Biasanya ada hujan meski sedikit-sedikit,” katanya.
Gelombang atmosfer Rossby Ekuator memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan pada daerah yang dilewati.
Gelombang ini terjadi karena ada interaksi antara atmosfer dengan permukaan bumi.
Menuruf Rendi, kondisi ini tidak akan berlangsung lama.
Pada beberapa hari ke depan, cuaca diperkirakan akan kembali cerah.
“Apalagi pada saat kemarau pas kondisi cuaca kering tiba-tiba ada gangguan, maka ada hujan meski gerimis.
Tapi biasanya pas musim penghujan gak terlalu kelihatan, karena hampir tiap hari hujan,” katanya.
(Etty)
(Sumber dari BMKG )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *