JAKARTA, Oase I News.com – Relawan Pro Jokowi (Projo) disebut batal bubar setelah ketua umumnya Budi Arie Setiadi ditunjuk sebagai wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Projo yang sempat menyatakan pamit akan kembali aktif setelah Budi mendapatkan tugas dari Jokowi.
“Ya kita memang mau pamit, tapi ditugaskan lagi, gimana? Berarti kan mau enggak mau (tetap ada), karena Projo itu kan setia di garis rakyat,” kata Budi usai bertemu Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/10).
Budi menegaskan, “Projo ini konsisten, selama ada Pak Jokowi, Projo tetap ada. Karena Projo ini adalah lima besar dan militan pendukung Pak Jokowi, ujarnya.
Budi dan sejumlah tokoh yang diproyeksikan menjadi wakil menteri menyambangi Istana Negara pada Jumat pagi usai bertemu Jokowi. Budi mengisyaratkan diberi tugas mengawal pembangunan desa dan anggaran besar yang dikelola. Dan penugasan ini merupakan satu penegasan sikap dan ideologi Projo yang selalu setia di garis rakyat.
“Tugas Pak Jokowi ini menegaskan sikap dan ideologi kita sebagai organisasi yang betul-betul setia di garis rakyat,” ujarnya.
Budi tak membantah tawaran posisi wakil menteri datang setelah dirinya menyampaikan Projo bubar. Yang mana pernyataan bubar Projo dikarenakan rasa kecewa atas ditunjuknya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi menteri di kabinet Jokowi.
“Tugas Projo sebenarnya memang sudah selesai setelah Jokowi bersama Ma’ruf Amin resmi dilantik 20 Oktober lalu. Tapi ternyata ada tugas baru, ya kita harus merubah mesin organisasi kita, dari tim pemenangan menjadi tim yang terus bekerja untuk rakyat dan negeri ini,” tutur Budi.
Menurutnya, Relawan Jokowi di akar rumput perlu menata perasaannya setelah enam tahun lebih berjuang. Dan dia sendiri mengakui bahwa saat ini dirinya sudah bisa terima kenyataan jika Prabowo sudah bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Ya sudah slow-slow lah, udah mulai ada cinta, cinta sedikit. Gitu ya,” kata Budi sembari tersenyum.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi FPP Projo, Freddy Alex Damanik menanggapi tentang Prabowo Subianto. “Pak Prabowo harus kita akui patriot sejati,” ungkapnya.
Menurut Freddy, hal ini terlihat dari keinginan Prabowo untuk bersama-sama membangun Indonesia bersama Jokowi. Namun, ia tak menampik ada anggota Projo yang masih kecewa dengan masuknya Prabowo dalam pemerintahan. “Tekanan dari akar rumput itu dahsyat sekali. Kami bukan mau mengungkit cebong versus kampret, tapi pertarungan ini sudah sejak 2014-2019,” ulasnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adit Prayitno menyebut apa yang dilakukan Projo merupakan sikap yang tidak konsisten. “Dinamika politik kita jadi gejala yang aneh. Semuanya bisa berseberangan, tapi pada penentuan kabinet semuanya merasa sama,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ikut menanggapi mengenai pembubaran Projo. Menurutnya, partai pengusung utama Jokowi-Ma’ruf Amin tak mempermasalahkan Projo ingin bubar dan tak lagi mendukung Jokowi.
“Namanya relawan, semangat kesadaran untuk membantu Pak Jokowi memang besar. Ketika Pak Jokowi sudah terpilih, dilantik, dan membentuk kabinet, ya, sudah sewajarnya relawan membubarkan diri,” ujar Hasto di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, Budi Arie Setiadi yang sudah menerima tugasnya sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) menyatakan bakal melibatkan relawan Pro Jokowi (Projo) sebagai pendamping desa. Pasalnya, banyak relawan yang mengetahui berbagai persoalan di desa, dan sebagian besar dari meteka memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam mengurus kawasan pedesaan.
“Oh ya pasti. Sampai saat ini pendamping desa itu banyak relawan dari Projo. Untuk itu, supaya bisa menyelesaikan persoalan lebih baik, saya tidak akan banyak bekerja di kantor, melainkan turun langsung ke desa-desa,” pungkas Budi Arie. (Put).
Tinggalkan Balasan