Sulsel, Oase INews.com- Reorientasi infrastruktur terkoneksi dan terintegrasi di Sulsel adalah pilihan strategis, terutama untuk pengembangan ekonomi dan parawisata di Sulawesi Selatan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah komando Gubernur Nurdin Abdullah, mengusung salah satu program unggulan terutama pembangunan infrastruktur jalan, irigasi, rumah sakit regional dan fasilitas umum lainnya. Hal itu tergambar dalam APBD Prov Sulsel, baik itu APBD 2019, maupun dalam APBD 2020.
Kebijakan prioritas infrastruktur di Sulsel di bawah kepemimpinan Nurdin Abdullah, ini, adalah pilihan prioritas yang sangat strategis terutama untuk percepatan ekonomi rakyat dan juga untuk mendorong pengembangan destinasi wisata yang maju di Sulsel.
Apa yang dilakukan Gubenur NA itu adalah re-orientasi pembangunan infrastruktur jalan terkoneksi dan terintegrasi. Itu merespon kondisi jalan kita yang penanganannya selama ini parsial, tak seimbang kondisi jalan nasional, provinsi dan kabupaten.
Secara umum jalan nasional dan jalan provinsi kondisi relatif baik, tapi sebagian besar jalan kabupaten dan desa masih relatif kurang baik dan terbatas sehingga jalur distribusi produksi pertanian bernilai ekonomi tinggi dan harga di tingkat petani rendah, sehingga kebijakan reorientasi terkoneksi itu menjadi pilihan yang sangat tepat.
Permasalahan yang terjadi kenapa tak tersedia infrastruktur jalan jalur distribusi dari pusat produksi pertanian di pelosok daerah, itu karena keterbatasan dana kabupaten/kota untuk membangun jalan Kabupaten/Kota dan desanya.
Untuk itu, Gubernur NA memilih solusi dengan menggelontorkan dana bantuan daerah untuk mengatasi keterbatasan dana kabupaten/kota tersebut. Data yang ada, dana bantuan Pemprov Sulsel ke kabupaten/kota untuk tahun 2019 sebesar Rp 300 milliar dan tahun 2020 naik menjadi sekitar Rp 500 miliar.
Tidak hanya sampai di situ. Pemprov Sulsel juga terus merancang dan mengembangkan serta membuka jalan baru, seperti rancangan poros Buah ke Tator- poros Pangkep ke Bone. Jalur jalan ini akan memperpendek jarak tempuh dan kemacetan di ruas jalan yang digunakan saat ini. Di situ juga akan terjadi efesiensi dan berkorelasi langsung dengan daya saing produksi dan tentu juga penguatan ekonomi rakyat di Sulsel.
Lalu kemudian yang kedua adalah re-orientasi pembangunan infrastruktur yang terintegrasi itu menekankan infrastruktur yang berdampak terhadap sektor lain misalnya membangun destinasi pariwisata di situ. Bagaimana membangun jalan yang mantap menuju lokasi wisata, bagaimana di situ ada hotel dan home stay yang representatif, di situ ada kios kuliner yang khas, daya tarik wisata yang berkesan yang tak ditemukan di lokasi yang lain. Artinya pendekatan terintegrasi dengan semua pihak menjadi satu jawaban dan OPD Pemprov itu tidak lagi bekerja sendiri tapi bekerja sebagai tim, berkolaborasi dan bersinergi satu dengan lainnya
Pada tahun 2020, Pemprov Sulsel dengan melihat postur APBD 2020 dan diretcing pak gubernur NA akan focus pada infrastruktur jalan, rumah sakit regional, rast area, renovasi stadiong mattoangin dan sejumlah infrastruktur lainnya serta psnguatan upaya penguatan hilirisasi pertanian. Dan tentu semua ini akan berdampak langsung terhadap ekonomi daerah dan pariwisata serta kemajuan dan kesejahtraan rakyat di Sulsel.
Tentu semua stake holder dan pemangku kepentingan diharapkan akan melakukan penguatan kolaborasi dan sinergitas untuk membumikan program-program unggulan yang berujung pada kerja nyata yang dampaknya dirasakan seluruh rakyat Sulawesi Selatan. (Fatah)
Sumber : Ir HA Hasdullah MSi (Pemerhati Masalah Pembangunan)
Tinggalkan Balasan