JAKARTA, Oase INews.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di dampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyambangi Kompleks Kopti pengrajin tahu tempe di Semanan Kecamatan Kalideres,Jakarta Barat.
Keduanya datang dalan rangka Lonching Gerakan stabilitas harga dan pasokan kedelai dan mengecek langsung rumah produksi tempe dan tahu yang ada di sana.(7/1/2020)
Pantauan awak media di lokasi Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman langsung berjalan menuju rumah produksi tempe dan tahu di Kompleks Kopti, Semanan, Kalideres.Di sana, Syahrul bertemu produsen tempe dan tahu. Dia tampak berbincang-bincang sejenak.
Dalam sambutannya,Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan menjaga stabilitas harga kedelai di tengah polemik kenaikan harga yang terjadi saat ini.
“Memang ada tiga agenda kita susun bersama-sama, pertama agenda SOS stabilitas harga pasokan tidak boleh terganggu dan stabilutas harga.”katanya
Mentan menjelaskan,kontraksi yang terjadi pada kedelai itu adalah karena pengaruh global.Karena selama ini kedelai untuk kebutuhan tahu dan tempe itu adalah kedelai inport karena memang harganya jauh lebih murah.
“Dan setrategi kita adalah mendorong sebelas ketahanan pangan lainnya diantarnaya jagung karena harganya lebih bagus itu juga menjadi pilihan,bukan berarti kita melupakan kedelai.”ucapnya
Lebih lanjut Mentan menjelaskan,dalam hal ini kita Mentan bersama Mendag dan TNI Polri juga melibatkan koperasi asosiasi dan pengrajin tahu tempe se indinesia.
“Dalam kordinasi bersama itu ada tiga agenda yang kita siapkan,yang paling penting bagaimana pasokan dan harga tidak terganggu.Dan Alhamdulillah para importir dan gabungan pengusaha tahu tempe kita lansung bisa link dan hari ini kita busa laonching harga 8500 per kilo.”ujar Mentan
Selain itu kata dia tiga agenda yang kita siapkan itu adalah melakukan stabilisasi baik pasokan maupun harga,Yang kedua mendekatkan antara semua ketersediaan kedelai yang ada supaya mendekatkan kepada sentra sentara pengguna di seluruh jawa dan di luar jawa.
“Kita berharap seratus hari ini kondisi bisa kita normalkan,kemudian dua ratus hari kedepan say akan melakukan loncatan produktivitas dan infortir sudah siap menerima.Kemaren masalahnya di harga,sekarang sudah kembali menjadi 8500 ini sudah ada margine yang cukup untuk kita interpensi agar para petani kita mau bertanam kedelai lebih kuat.”paparnya.(Fattah)
Tinggalkan Balasan