Oleh : M. Rizal Fadillah (Pemerhati Politik Dan Kebangsaan)
Oase I news.com, Bandung-
Menuju akhir tahun 2021 berbagai refleksi biasa dilakukan baik ekonomi, budaya, hukum, politik dan lainnya. Tokoh-tokoh berpengaruh dinominasikan untuk predikat “man of the year”. Intinya peristiwa atau tokoh yang menonjol di tahun itu. Salah saatu yang perlu diangkat dan dinobatkan untuk tahun ini adalah “dagelan of the year”.
Ada tiga nominasi untuk dinobatkan pada akhir tahun ini, yaitu :
Pertama, dagelan aksi Dudung Abdurrahman. Jenderal yang saat menjabat Pangdam Jaya mengkudeta Satpol PP untuk menurunkan baliho HRS dan saat menjadi Pangkostrad dengan gagah berani mengobrak abrik diorama Soeharto, Nasution, dan Sarwo Edhi. Penumpas G 30 S PKI berhasil ditumpas Dudung. Terakhir saat menjadi KSAD pembunuh prajurit TNI dan gerakan separatis Papua dihimbau untuk dirangkul dan “mereka saudara”. Saudara Dudung adalah teroris, separatis, dan makaris.
Kedua, dagelan Putusan MK yang membatalkan aturan omnibus law UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Lucu ada putusan bersyarat. Dibatalkan tetapi harus diperbaiki dua tahun. Batal tapi tetap berlaku. Demi investasi dan khidmah pada pengusaha peran banci dimainkan di panggung hukum. Hukum pesanan yang berkualitas abal-abal. Butuh berdemo terhadap Putusan MK model ini.
Ketiga, dagelan persidangan kasus KM 50. Sejarah hukum buruk yang dipertontonkan kepada dunia. Pelanggaran HAM berat pembunuhan politik diadili lewat proses sumier. Kejahatan kemanusiaan sistematik yang mudah dibaca publik dimain-mainkan dalam kepura-puraan Pengadilan. Tersangka “hanya” dua orang Polisi, tetap aktif sebagai Polisi, penyidiknya Polisi dan saksi sebagian besar Polisi. Advokat membela Polisi. Pengadilan seperti ini didisain sebagai pabrik yang dapat menimbulkan polusi. Polusi politik yang mengacak-acak hukum.
Di antara tiga nominasi di atas, hari-hari berjalan bagi para juri untuk menetapkan mana yang layak diberi gelar “dagelan of the year 2021”. Bukan mustahil ketiga-tiganya akan menjadi juara bersama.
Bukan mustahil pula apabila tiba tiba juri memutuskan secara “out of the box” yakni predikat “dagelan of the year” jatuh kepada penanggungjawab negeri : Presiden RI !.(Simon)
Tinggalkan Balasan