
Kab. Tangerang, OASEiNews – Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sarpras) Lingkup Kantor Kelurahan Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang diduga kurang pengawasan hingga mengakibatkan kecelakaan pada pekerja.
hal tersebut, dialami oleh seorang mandor proyek bernama Boma. Ia mengaku mengalami kecelakaan terkena palu bodem pada saat bekerja di bagian pergelangan kaki sebelah kanan hingga terdapat luka lebam, bengkak dan menganga.
Proyek yang di kerjakan CV. Berkah Teknikindo Makmur itu menelan anggaran Rp.974.697.800.00 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran (TA) 2025 dengan masa pelaksanaan 90 hari kalender.
Mandor proyek, Boma menceritakan kejadian saat palu bodem mengenai kaki sebelah kanannya. Menurutnya, pada saat itu dirinya sedang melakukan pembongkaran bata pada bangunan lama halaman kantor Kelurahan Salembaran Jaya.
“Waktu itu lagi bongkar bata bangunan lama pakai palu bodem, tapi tiba tiba saja palu bodem nya mengenai kaki sebelah kanan,” kata mandor proyek, Boma saat ditemui dilokasi, Kamis (24/7/2025).

Ia menjelaskan, kejadian kecelakaan itu terjadi sepekan lalu. Menurutnya sampai dengan saat ini, kaki sebelah kanannya masih terasa sakit, dan apabila pada malam hari badan berasa meriang.
“Padahal sudah seminggu kejadiannya, tapi sampai sekarang kaki masih sakit dan bengkak. Kalo malem badan terasa panas dingin,” jelasnya.
Terpantau dilokasi kegiatan pada saat melakukan pengecoran para pekerja tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Kemudian, dilokasi pun tidak nampak pengawas dari DTRB Kabupaten Tangerang yang berfungsi sebagai pengawas dari kegiatan tersebut.
Ada beberapa mobil plant beton mengalami amblas pada saat melakukan pengecoran. Hal tersebut, diakibatkan karena hamparan puing bekas bangunan lama tidak dilakukan pemadatan secara maksimal sebelum dilakukan pengecoran.
Sementara itu, Pelaksana kegiatan, Munir mengaku pada saat pekerjaan inti seperti pengecoran halaman kelurahan Salembaran Jaya, pengawas dari DTRB tidak berada di lokasi kegiatan.
“Katanya sih pengawas pada rapat, jadi gak ada yang ke lokasi. Kalo gak ada pengawas dilapangan, gak pas rasanya,” keluhannya. (red/van)