Banjarbaru, Oase I News.com- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Komulo menyebut Revolusi Mental merupakan sebuah konsep yang relevan untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa. Hal ini diungkapkannya pada Pembukaan Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/09/2019).
“Revolusi mental adalah kunci dalam menghadapi tantangan bangsa dan ini harus dimulai dari diri kita sendiri,” kata Tjahjo.
Tantangan bangsa sebagaimana dimaksudkan adalah terorisme, Narkotika permasalahan gizi anak, stunting, angka kamatian ibu dan anak serta lain sebagainya.
“Tantangan bangsa ke depan adalah masalah terorisme, tantangan kedua adalah masalah yang berkaitan dengan narkoba, kemudian masih banyak warga kita yang masih memerlukan perhatian masalah gizi anak, masalah angka kematian ibu hamil, stunting, dan lain sebagainya,” terang Tjahjo.
Selain revolusi mental sebagai sebuah konsep untuk menghadapi tantangan bangsa, Tjahjo menyebut empat pilar berbangsa dan bernegara sebagai perekat bangsa dalam 74 tahun Indonesia merdeka.
“Kita perlu perekat untuk keutuhan bangsa ini dan perekat itu tidak lain adalah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Itu adalah prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara, justru 74 tahun kita merdeka tantangan-tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini seharusnya sudah tidak mempermaslahkan lagi Pancasila, tidak lagi mempermasalahkan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika termasuk NKRI, semuanya selesai,” kata Tjahjo.
Ia menambahkan, sebaliknya, bangsa ini harus berfokus pada persatuan dan kesatuan yang menghadirkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan bagi seluruh bangsa Indonesia.
“Bagaimana kita mewujudkan persatuan kesatuan, memperkokoh persatuan dan kesatuan, serta mewujudkan pemerataan pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.
Dalam Pembukaan Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, selain dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Komulo dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin juga turut serta dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin, Gubernur Kalimantan Utara, serta Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kementerian/Lembaga terkait. (Fatah)
Sumber : Puspen Kemendagri
Tinggalkan Balasan