JAKARTA – Oase INews.com – Pagi itu pukul 6 pagi WIB sabtu tanggal 9 juni 2018 di bilangan jalan Malaka Kota Tua pagi pagi sekali terlihat Ayu, Yenhua dan Bayu Adi sudah siap dengan atribut kostum nya yang serba mengkilau dan bergaya etnik.
Tampak beberapa perias kostum dan perias wajah serta rambut hilir mudik dengan peralatan makeup nya untuk merias para talent atau artis muda berbakat yang antri bergantian untuk dirias wajahnya.
Beberapa kendaraan terlihat sengaja diparkir di wilayah tersebut dengan seting kota jakarta yang semraut dengan kebiasaan macetnya.
Ada Delman, ada Kopami, ada Bajaj, Gojeg, Mobil Grab dan beberapa kendaraan yang malang melintang.
Belum lagi sederatan perangkat yang biasanya hanya ada di daerah seperti Reog, Kuda Lumping tukang jamu, tukang martabak, jajanan es lilin kerak telor dan beberapa peganan yang benar benar mencerminkan keadaan Indonesia banget.
Ramai sekali keadaan lokasi jalan Malaka tersebut yang merupakan bagian dari wisata Kota Tua Jakarta.
Ada apa gerangan ???
Rupanya setingan kendaraan dan para talent serta seniman daerah itu sedang bersiap untuk shooting adegan Video Klip Indonesia Open 2018….
Ajang bergengsi kejuaraan bulu tangkis tingkat internasional yang disponsori oleh Djarum dan BCA.
Video klip tersebut merupakan untuk tayangan pembuka dalam kejuaraan Indonesia Open 2018 yang akan ditayangkan sedikitnya oleh 20 negara lebih.
Luar biasa !!!
Video Klip tersebut ditangani oleh para krew Trans 7 lewat tangan dingin sutradara yang bernama FRANS B.
Frans sudah menangani video klip untuk indonesia open sejak tahun 2012 silam kemarin.
Tantangan terbaru untuk penggarapan video klip kali ini lebih extra di bandingkan denganpembuatan sebelumnya, dimana adegan yang sekarang ini melibatkan minimal 50 orang lebih pemain dan HARUS bernuansa benar benar Indonesia banget alias etnik banget….
Itu terpapar oleh wawancara wartawan kepada Frans langsung di lokasi shooting.
“Benar sedikit agak ekstra penggarapannya untuk Video Klip ini, yang mana untuk kali kali ini saya melibatkan lebih dari 50 orang pemain dan harus keliatan sekali ciri khas kebudayaan Indonesianya alias Indonesia banget lah” tutur Frans dilokasi jalan Malaka Kota Tua.
Lamanya pembuatan Video Klip berjalan 2 hari yaitu dari tanggal 9 hingga tanggal 10 juni 2018.
Benar benar suatu kerja keras yang tidak bisa dianggap remeh pada pembuatan Video Klip untuk Indonesia Open 2018.
Mengapa Frans sangat bekerja keras dalam penggarapan Video Klip untuk kali ini?
Karena seharusnya shooting tersebut memakan waktu secara wajar 6 hari kerja, tapi dikebut hanya 2 hari saja penggarapannya.
Ini terungkap dari pembicaraan Frans kepada awak media pada waktu istirahat pengambilan gambar untuk shooting.
“Saya kali ini ngebut abis mas, karena sudah mau masuk cuti Lebaran, kasian teman teman yang sudah pada ada jadwal yang pada mau cuti Lebaran, jadi saya kebut supaya selesai 2 hari yang normalnya seharusnya memakan waktu 6 hari kerja, untung kawan kawan tetap semangat dan kuat dalam menyelesaikan Video Klip ini ditengah tengah masa puasa.” kata Frans sambil memuji para Krewnya.
Tapi anehnya walau dalam keadaan berpuasa para krew serta para talent tetap tersenyum dan gembira dilokasi shooting Kota Tua tersebut, walau terlihat capai sekali diwajah mereka pada waktu awak media melihat lokasi shooting.
Yenhua dan Ayu serta Aldo, Bayu Adi tetap gembira bercanda bersama para pemain lainnya di lokasi.
Yang memukau adalah pertunjukan akorobat dari Pakour Bandung yang berkolaborasi dengan group Breakdance dari Jakarta dalam mengisi adegan ekstrem dan berbahaya untuk Video Klip tersebut.
Semua terekam dan tertata rapih dalam setingan kamera mas Eko dan mas Sigit sang kameramen besutan Trans 7 berhasil sukses di kemas.
Dan kesuksesan video klip ini juga sudah pasti karena tangan dingin dari Frans sang sutradara Trans 7 yang juga pernah memerankan sinetron laga Joko Tingkir dan sekaligus menyutradarai sinetron laga joko tingkir tersebut, dalam penggarapan Video Klip Indonesia Open 2018 ini.
Begitu ditayangkan pertama kali banyak terlihat apluse dari orang orang bule atau expatriat yang menontonnya, karena memang benar benar menarik dan etnik banget….
(mec*)
Tinggalkan Balasan