Brebes, Oase I News.com- penyulusan kami di daerah penghasil bawang merah. Petani sekitar mengaku rugi karena tanaman miliknya dipastikan mati dan membusuk dan tidak panen. Lahan bawang merah yang terendam terbesar di kecamatan Wanasari di lima desa yang masing – masing yaitu Desa Wanasari, Tanjungsari, Sisalam, Sidamulya dan Sigentong. berdasarkan pantauan kami , Sabtu (1/2/2020).
Anwar, seorang petani bawang merah mengatakan hujan besar dan terjadinya banjir yang mengakibatkan tanaman bawang merah tenggelam dan menjadi busuk. yang seharusnya dalam masa panen selama 40 hari tanaman bawang ini cuma 25 hari sudah kena bencana dan kami pun mengalami kerugian besar. Karena harusnya masa panen ini bawang merah mengalami kenaikan, pungkasnya.
Sehari menjelang pergantian tahun, hujan turun sejak pukul 15.00 hujan baru mereda setelah masuk tahun baru 2020 sekitar pukul 03.00 wib.
“Saya merasa di rugikan karena tanaman bawang yang terguyur hujan kemarin rata-rata berumur 15-25 hari. Sehingga saya harus menanamnya kembali dengan buah bawang yg masih kecil dan tidak dapat di jual, karena akan saya gunakan sebagai bibit kembali,”tambah Satori.
Sebagian persawahan yang terendam banjir, tampak terlihat para petani tidak melakukan panen dini karena tanaman sudah membusuk, mereka pasrah membiarkan tanamannya mati.
Adapun tanaman bawang yang masih muda belum mengeluarkan buah sehingga tidak ada yang bisa di panen karena masih berupa daun dan akar. berbeda dengan yang umur 35 sampai 45 hari, buah sudah keluar, jadi meski banjir masih bisa di panen dini. Biasanya bawang muda kami jual untuk sayur dengan harga yang sangat murah.
“Lahan sawah yang paling parah ada di desa Sidamulya. Sekitar 80 hektar semua terendam banjir begitipun yang ikut terkena dampak pasar dan puskesmas,” ucap Neneng salah satu warga yang berdampingan dengan Sidamulya. (Etty)
Tinggalkan Balasan