JAKARTA, OASE I News.com – Liputan seputar tempat Ibadah di DKI Jakarta dalam program khusus terkait kerukunan umat beragama, awak media kali ini melihat lebih dekat seputar pengurus Masjid, DKM Al – Hikmah, di kawasan Kompleks Militer, KPAD Cijantung 2, Jakarta Timur, Sabtu pagi (01/02).
Dalam pernyataannnya kepada awak media, terkait pengelolaan Masjid, Ketua DKM Al-Hikmah, H. Irman Jaya, menyampaikan Visi dan Misi yang diemban oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Hikmah yang harus dilaksanakan dari tahun 2020-2022. VISI-nya adalah Mewujudkan Ukhuwah Islamiah antar warga di lingkungan dengan cara menjadikan Masjjid Al-Hikmah sebagai Pusat Kegiatan.
Sedangkan untuk MISI-nya ada 4, yakni :
1. Mewujudkan Masjid sebagai Pusat aktivitas dan Ukhuwah Islamiah;
2. Mewujudkan Masjid sebagai tempat beraktivitas dan saling bertukar informasi;
3. Mewujudkan Masjid sebagai tempat pengembangan generasi muda;
4. Mewujudkan Masjid sebagai tempat teladan dalam Kebersihan dan Keindahan.
“Semoga Masjid Al-Hikmah semakin makmur dari waktu ke waktu. Ini semuanya merupakan upaya dan tugas seluruh anggota DKM Masjid, yang mana bersama-sama melanjutkan Visi dan Misi tersebut. Dengan harapan, di tahun 2022 nanti seluruh warga muslim yang berada di lingkungan KPAD Cijantung II bersatu (menjadi satu) untuk melaksanakan semua kegiatan guna memakmurkan Masjid, Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan YME,” tutupnya.
Hal lain yang didapat info dari fakta lapangan terkait sosok Ketua DKM, adalah merupakan sosok jujur dan bermasyarakat. H. Irman Jaya (54) pun dipilih warganya sebagai Ketua RT Kompleks KPAD Cijantung II tahun 2016, ia begitu dikenal dengan keramahannya dan ketekunannya dalam segala hal, khususnya mengisi berbagai kegiatan ibadah di Masjid. Hingga kemudian di tahun 2019, ia terpilih sebagai Ketua DKM Masjid Al-Hikmah Cijantung II, Jakarta Timur.
Tak mudah mencapai diposisi itu. Terungkap dari percakapan dengan Pria ramah dan murah senyum ini. Sebelumnya Bapak beristri satu dengan tiga putra ini alami goresan dalam karier hidupnya. H. Irman Jaya di tahun 2016 diguncang fitnah, karier dan keluarganya goncang, dari suatu perhelatan Wanjakti di lingkungan TNI AD. Promosi mencapai Kepangkatan Bintang TNI pun sirna. Irman yang berpangkat Kolonel dengan gelar SH, MH (S.2 Pendidikan Hukum) yang dikenal tegas dan lurus dalam jalankan fungsinya sebagai orang yang berdinas di lingkungan Intelejen TNI harus pasrah menerima fitnah itu.
H. Irman tak kuasa melawan dari apa yang dilakukan atasannya saat itu, karena Irman hanyalah bawahan yang harus tunduk pada atasan.
Dengan ke-Imanan, ketaqwaan dan tawaqal Irman tetap yakin Allah tak pernah tidur, ia tetap semangat wujudkan tugas mulia sebagai kepala rumah tangga dan umat Islam yang Tawadhu.
Alhamdulillah, Allah SWT berkehendak lain, semua akhirnya dibuka olehNya. Prestasi di lingkungan warganya perlahan ia wujudkan, mulai dari Ketua RT hingga mengurus Masjid. Suatu hal yang tak mudah dilakukan. Mengurus Warga dan Masjid milik Umat tentu hal berbeda dengan memimpin sidang perkara, instansi dll. Gelar dan Pangkat tentu bukan jaminan untuk memimpin dan mengabdi kepada masyarakat di lingkungan terkecil dan Memakmurman Masjid.
Fitnah tahun 2016 silam terbantah sudah. Janji Allah tak pernah ingkar. Ketekunan dan niat baik H. Irman didukung keluarga dan sahabat juga rekan sejawat terus mengalir seraya ia menjaga dan merawat silaturahim kepada semua keluarga dan rekan. Warga dilingkungannya yang terdiri dari Senior dan Juniornya (kompleks TNI Cijantung 2) berinteraksi dengan sangat baik, dekat dan akrab dengannya setiap hari. Warga dan jamaah Masjid sangat mengenal perilaku dan kepribadiannya. Hingga akhirnya warga menilai sendiri bahwa tuduhan kepada H. Irman adalah fitnah dan kejahatan Kriminalisasi yang dilakukan oleh atasannya yang tak patut dilakukan.
“Jika tuduhan itu benar, tidak mungkin saya membaur rukun dan warga menerima hingga memilih saya, yang mengetahui dan menilai perilaku saya adalah warga. Saya yakin benar bahwa tuduhan itu bertujuan untuk menghancurkan karakter saya di mata warga, setelah Wanjakti dan saya mendapatkan promosi bintang I, yang mana atasan saya gagal terpilih pada Februari 2016, hingga akhirnya terjadilah Kriminalisasi secara struktur tersebut,” tutur H. Irman tenang saat di konfirmasi lewat telepon selulernya.
Di sela-sela waktunya, di tahun 2017, ia mengikuti pendidikan jenjang S3 hingga akhirnya berhasil mendapatkan gelar Doktor di bidang Tata Negara dari Universitas Jayabaya, Jakarta.
Kini, semua itu sudah berlalu. H. Irman Jaya fokus dengan tugasnya sebagai Ketua RT juga Ketua Masjid Al-Hikmah yang beralamat di Jalan Bakung No. 01 RT. 01 RT. 04 KPAD Cijantung II Jakarta Timur. (Put).
Tinggalkan Balasan