JAKARTA, Oase INews.com – Kolonel Inf Edwin Adrian Sumantha sangat yakin suksesornya, Letkol Inf Wahyu Yudhayana mampu mengemban tugas menjadi Dandim 0501/JP BS. Kemampuan menganalisa dan mengambil keputusan dengan cepat serta tepat, menjadi kunci sukses menjadi pimpinan di wilayah Kodim dengan tanggung jawab VVIP itu.
Edwin yang pada pertama kalinya menjabat Dandim 0501/JP BS pada tahun 2014-2015 mengatakan, ia diminta oleh Mayjen TNI Jaswandi (Pangdam Jaya saat itu) untuk kembali menjabat menjadi Dandim 0501/JP pada 2017.
“Alasan beliau ‘Saya ingin tidur nyenyak’. Dan saya percaya dandim yang baru, Letkol Inf Wahyu juga bisa membuat Pangdam Jaya sekarang tidur nyenyak,” ungkap Edwin. Kepada www.inilahonline.com, Sabtu (25/8).
Menurut Edwin, Jakarta Pusat istimewa sekaligus menjadi ‘kursi panas’ karena merupakan pusat pemerintahan negara. Hal yang terjadi di sini sekecil apapun, akan berdampak strategis.
“Kita ini hitungannya hari. Begitu hari ini selesai, mesti tahu besok harus apa. Dinamika bergerak cepat, salah mengambil keputusan, selesai semuanya,” jelas Edwin yang saat ini dipercaya menjadi Ajudan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Jadi, lanjut Edwin, untuk keluarga Letkol Inf Wahyu jangan kaget jika nantinya banyak tugas yang menanti beliau. “Jangan kaget untuk keluarganya jika Pak Wahyu nanti dikit-dikit buka HP. Karena update kegiatan di situ,” ucapnya dengan canda.
Edwin pun berterimakasih kepada rekan Forkopimko Jakarta Pusat yang telah bersinergi membantu tugas dan menyelesaikan masalah bersama. Sehingga selama dirinya menjadi Dandim 0501/JP BS sekitar satu tahun ini tidak ada kendala yang besar.
Ia meminta agar silaturahmi yang sudah terjalin agar tetap dijaga. Sebab meskipun menjadi ajudan Wakil Presiden, namun wilayah tugasnya masih banyak di Jakarta Pusat.
“Kalau ketemu saya ditempat acara jangan sungkan menyapa, siapa tahu bisa saling membantu. Karena dengan menjalin kebaikkan, kita bisa jadi lebih baik lagi,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, Edwin pun meminta maaf jika dalam bertugas di Jakarta Pusat berlaku salah dan tindakan yang tidak berkenan. “Saya, istri dan anak-anak mohon maaf kalau selama memimpin ada salah, khilaf dan ada tindakan tidak berkenan, mohon dimaafkan,” tutup Edwin yang disambut tepuk tangan meriah dari hadirin. (red)
Editor : Ksh
Tinggalkan Balasan