JAKARTA, Oase INews.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) periode 2020-2022, usai mendapatkan dukungan 174 suara dalam pemilihan yang dilakukan di markas besar PBB di New York, Kamis (17/10/19), merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan dunia terhadap Indonesia, khususnya dalam hal penegakan HAM. Memang dalam perjalanan sejarah Indoenesia, sebagaimana juga dialami bangsa lainnya di dunia, tak terlepas dari adanya dinamika penegakan HAM.
“Agar tak menjadi bayang-bayang sekaligus menyelesaikan berbagai luka di masa lampau terkait penegakan HAM, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan telah menggagas kembali RUU tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (RUU KKR). Legislatif tentu menyambut baik, tinggal kita lihat bagaimana realisasinya,” ujar Bamsoet menyambut Hari HAM Internasional, di Jakarta (10/12/19).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memandang, seiring berjalannya Reformasi, turut pula berjalan penghormatan dan penegakan terhadap HAM di Indonesia. Tantangan terbesar penegakan HAM di masa kini dan mendatang juga mengalami pergeseran. Dari yang semula menentang penggunaan aparat dan senjata demi melanggengkan kekuasaan, bergeser menjadi keseriusan negara dalam menjamin hak hidup sejahtera lahir dan bathin, serta pemenuhan terhadap kesehatan dan pendidikan masyarakat.
“Reformasi menjamin kebebasan sipil, sehingga siapapun bisa bersuara tentang apapun. Disamping juga menjamin hak-hak minoritas sebagai bagian dari warga negara Indonesia. Pemerintah maupun aparat tak bisa semena-mena terhadap rakyat. Justru kini rakyat yang bebas menuntut terjaminnya kehidupan sesuai cita-cita besar proklamasi, yakni kehidupan yang sejahtera lahir dan bathin, dengan terpenuhinya kesehatan dan pendidikan masyarakat. Kunci utama pemenuhannya adalah dengan menjamin keadilan sosial, melalui tidak ada diskriminasi kebijakan,” tutur Bamsoet.
Di dunia internasional, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga menegaskan sikap Indonesia yang selalu terdepan dalam mempromosikan HAM. Bukan bermaksud mencampuri urusan internal negara lain, melainkan semata untuk mempromosikan perdamaian dunia dengan mengedepankan semangat kemanusiaan.
“Indonesia selalu vokal dalam menyuarakan pembelaan terhadap etnis Rohingnya maupun Palestina. Dari mulai legislatif dan eksekutif, di setiap momen pertemuan internasional selalu menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap manusia dengan cara memanusiakan manusia. Peran Indonesia ini sudah diakui dunia, sehingga tak heran jika terpilih menjadi Anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022,” pungkas Bamsoet. (Fatah)
Tinggalkan Balasan