Kabupaten Tangerang, Oase INes.com-Sebagian besar siswa saat ini belajar di rumah karena pandemi telah menutup tempat-tempat publik termasuk sekolah. Hingga kini belum ada jadwal pasti kapan anak-anak bisa kembali sekolah normal.
Tapi, akan ada perubahan yang terjadi di lingkungan pendidikan jika pandemi berakhir. Seperti dalam sejumlah ahli memprediksi bahwa anak-anak masih akan berurusan dengan emosi yang sangat kompleks usai pandemi dan saat kembali sekolah.
Baik orangtua maupun sekolah kini harus memahami bahwa transisi tidak akan sederhana. Beberapa ahli mencatat bahwa anak-anak mungkin mengalami kecemasan perpisahan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah menghabiskan berbulan-bulan di rumah.
Hal ini diakui oleh Mimin, Humas sekolah SMK.N.7.Kabupaten Tangerang. Dimana dikatakan bahwa Anak-anak mungkin bingung mengapa sekolah sangat berbeda sekarang. Mereka mungkin kehilangan orang yang dicintai karena virus corona. Mereka mungkin memiliki perasaan takut akan terpapar virus.
“Ketika anak-anak khawatir, kami ingin bertanya mengapa dan mendapatkan lebih banyak informasi alih-alih berasumsi kami tahu,” kata Mimin, kepada awak Media. Senin (22/06/2020)
“Misalnya, jika seorang anak mengatakan bahwa mereka takut untuk kembali ke sekolah, katakan, ‘Saya benar-benar ingin lebih memahami. Apa yang paling kamu khawatirkan?’”
Sekolah juga harus memeriksa kesejahteraan emosional anak-anak, tapi tetap selalu memberikan saran keselamatan selama sekolah, tanpa bersikap terlalu ketat. Ini akan menjadi praktik normal untuk sementara waktu.
“Ada banyak kecemasan. Tidak mungkin menempatkan anak siswa di sekolah dan memintanya untuk menjauh 2 meter dari anak lain atau tidak menyentuh permukaan. Itu tidak akan terjadi,” katanya
Dan untuk PPDB Tahun ajaran 2020 sekolah SMK.N.7.Kabupaten Tangerang, membuka sebanyak 19 kelas, dimana saat ini pendaftar sudah mencapai 1000 siswa lebih, tetap kami mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
” saat nanti pengumuman PPDB yang dilakukan pada tanggal 30 juni nanti, pihaknya akan menetapkan Distancing sosial yakni pembatasan orang yang masuk ruangan,” ucapnya
Ia melihat masih banyaknya siswa yang berminat untuk daftar di sekolahnya, maka pihaknya tetap mengacu protokol kesehatan. (Fatah)
Tinggalkan Balasan