Kab. Tangerang, OASEiNews – Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pejuang muda Indonesia membuat Kongres Pemuda Indonesia Kedua yang menghasilkan Sumpah Pemuda, sebagai deklarasi perjuangan. Tanggal tersebut akhirnya selalu diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda, tak lain untuk membuat bangsa Indonesia mengingat akan sejarahnya khususnya para kaum muda.
Sebab, Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) H. Kholid Ismail mengatakan, pengetahuan tentang sejarah begitu penting dan memang harus dipelajari. Salahsatunya, tentang sejarah lahirnya hari sumpah pemuda.
“Mari kita terus belajar dari sejarah, dengan itu kita akan mampu menghargai jasa-jasa dan pengorbanan para pendahulu yaitu pahlawan bangsa,” ungkap Kholid Ismail, di acara peringatan hari sumpah pemuda yang digelar Katar Kosambi, di Kedai Kopi Tuh, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Minggu (30/10/2022).
Kholid menjelaskan, sebelum terbitnya atau dideklarasikannya Sumpah Pemuda pada tahun 1928, para pemuda membentuk sebuah wadah yang di namakan dengan Syubbanul Wathon (pemuda tanah air) yang terbentuk di era tahun 1926.
“Nah pada tahun1926 ini, bagaimana bangsa indonesia terintegrasikan secara bahasa, secara ideologi maupun secara tanah air. Karena memang pada satu posisi yang sama, pada saat itu tekanan imperialisme, yang membuat kita ingin keluar dari tekanan penjajah,” jelasnya.
Dikatakan Kholid, pada saat itu para pemuda mendapatkan nasib yang sama, yaitu mendapatkan sebuah penekanan dari penjajah. Kemudian, mereka berfikir bagaimana caranya agar dapat keluar dari tekanan tersebut. Setelah itu, maka terjadilah ngopi dikalangan anak-anak muda.
“Kalo ngopi sekarang mah, kelihatan ngopinya. Nah, ngopi saat itu yang artinya, ngobrol positif inspiratif, ngobrol positif dan inovatif. Bagaimana inspirasi untuk keluar dari kemerdekaan ini bisa di galang atau bisa digalakkan oleh kalangan anak-anak muda. Maka, terbentuklah Syubbanul Wathon,” ucapnya.
Kholid memaparkan, Syubbanul Wathon adalah cikal bakal lahirnya sumpah pemuda, yang di gagas pada saat itu adalah, tokoh-tokoh pemuda Islam yang kemudian bergabung dengan nasionalis. Maka, kemudian pada tahun 1928 menjadi sumpah pemuda. Dimana sumpah pemuda itu, adalah salahsatu integrasi untuk menyambungkan secara ideologi dan bahasa.
“Karena waktu itu, ada para pemuda dari Andalas, Kalimantan, Jawa dan Batavia. Pemuda-pemuda ini harus terintegrasikan dulu. Kenapa, untuk memudahkan berkomunikasi tadi. Maka, di intregasikannya bagaimana dengan satu bahasa, bahasa Indonesia. Satu tanah air, tanah air Indonesia. Satu bangsa, bangsa Indonesia,” paparnya.
Sambung Kholid, Semenjak dari itu, para pemuda terintergrasikan oleh sumpah pemuda. Kemudian, pada saat itu, terjadilah perlawanan. Menurut Kholid, perlawanan tersebut merupakan ide kreatifitas dan inovasi dari anak anak muda. Maka dari itu, terlahirlah hari sumpah pemuda.
“Maka wajar, kalo hari ini karang taruna kecamatan kosambi menggelar diskusi dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang ke-94. Karena karang taruna kecamatan Kosambi bagian dari pemuda juga,” tutupnya. (Red/Van)