Pemdes Kampung Melayu Barat Bersama Mahasiswa UMT Gelar Sosialisasi Stunting

Kab.Tangerang, OASEiNews – Pemerintah Desa (Pemdes) Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga Gelar Sosialisasi Stunting bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT).

Dengan tema “Peran Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting” acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Minggu (4/9/22).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh kepala Desa kampung Melayu Barat Subur Maryono, Ketua Forum Peduli Anak (POPKIA) Kabupaten Tangerang Atif, Perekat Demokrasi Abdul Basit Marzuki, Ibu-ibu PKK Desa Kampung Melayu Barat serta Mahasiswa dari UMT Tangerang.

Kepala Desa (Kades) Kampung Melayu Barat Subur Maryono dalam sambutannya mengatakan, Program Stunting adalah salah-satu Program Bupati Tangerang. Menurutnya, majunya suatu daerah dalam penanganan Stunting harus di topang oleh kader-kader yang berwawasan, khususnya di bidang kesehatan.

“Stunting itu problem yang sangat sulit, karena berhubungan langsung dengan masyarakat. Maka dari itu, untuk mencegah serta mengatasinya, kita perlu kader-kader yang berwawasan di bidang kesehatan,” ungkapnya.

Kades subur, merasa yakin dengan adanya program unggulan Bupati Tangerang. Salah-satunya, dalam pencegahan Stunting sejak dini. Menurutnya, ini bisa membuka visi dan misi dari mahasiswa. Khususnya, mahasiswa UMT yang saat ini sedang KKN di wilayah Desa Kampung Melayu Barat.

“Kampus, dengan dunia luar itu sangat berbeda. Ketika, turun dilapangan akan berbeda dengan pembelajaran saat di kampus,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (POPKIA) Kabupaten Tangerang Atif memaparkan Stunting itu bisa dicegah saat masih dalam kandungan. Menurutnya, Dari mulai saat kehamilan Stunting itu sudah bisa terdeteksi dengan cara melakukan pemeriksaan secara teratur.

“Pada saat kehamilan, Stunting itu bisa di cegah dengan cara melakukan pemeriksaan secara rutin. Karena pencegahan itu biasanya saat di awal, tetapi bukan diakhir,” jelasnya.

Lanjut Atif, Ketika masyarakat ingin mengetahui, seharusnya Gerakan Masyarakat (Germas) dari mulai tingkat Rukun Tetangga (RT) itu harus menjadi Duta pencegahan Stunting sejak dini diwilayahnya.

Dilokasi yang sama, Abdul Basit Marjuki dari Perekat Demokrasi mengatakan, KKN Mahasiswa dari UMT di Desa Kampung Melayu Barat adalah bagian daripada penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Dengan harapan, setelah lulus nanti bisa menjadi sarjana yang siap terjun langsung kepada masyarakat.

“Dengan adanya KKN mahasiswa ini, suatu saat nanti mereka lulus, tidak menjadi sarjana yang kaget saat turun langsung kemasyarakat,” pungkasnya. (Red/Van)