Tak Sesuai Judul, Rehabilitasi Jalan DBMSDA Kabupaten Tangerang Disoal Warga

Kab. Tangerang, OASEiNews – Rehabilitasi Jalan Salembaran Babakan Asem, Kecamatan Teluknaga dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang di soal warga. Pasalnya, kegiatan tersebut berada dilokasi Kelurahan Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Di papan informasi terpampang, kegiatan Rehabilitasi Jalan tersebut dikerjakan oleh CV Aufa Cipta Andalan dengan nilai kontrak Rp. 446.709.000,00 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2024 dengan masa pelaksanaan 50 hari kalender.

Ketua RW 03, Kelurahan Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi Alwi Guna mengatakan kegiatan Rehabilitasi Jalan Salembaran Babakan Asem berlokasi di RT 01, RW 03, Kelurahan Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.

“Sejak awal, lanjutan betonisasi itu diusulkan oleh pihak Kecamatan Kosambi dan sudah disurvey juga bersama dinas. Kenapa pas pelaksanaan di papan informasi tertera di Desa Babakan Asem Teluknaga,” kata Alwi Guna, Minggu (1/12/2024) malam.

Ia menegaskan, seharusnya bagian perencanaan bersama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari DBMSDA Kabupaten Tangerang turun langsung kelokasi untuk mengecek lokasi sebelum kegiatan dilaksanakan.

“Seharusnya bagian perencanaan dan PPTK cek lokasi dulu sebelum kegiatan di laksanakan. Kenapa, kegiatannya di Kosambi tapi judulnya di Teluknaga. Kalau begitu, kinerja DBMSDA Kabupaten Tangerang patut dipertanyakan,” tegasnya.

Ditemui dilokasi, Pelaksana kegiatan betonisasi Muhidin mengklaim bahwa pelaksanaan kegiatan betonisasi yang ia kerjakan sudah sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari DBMSDA Kabupaten Tangerang.

“Kalau kami kerja berdasarkan DPA dari DBMSDA Kabupaten Tangerang. Lokasinya, yaitu di wilayah Kecamatan Teluknaga,” terangnya.

Sementara itu, pengawas dari DBMSDA Kabupaten Tangerang Soni mengatakan, sebelum pelaksanaan kegiatan biasanya bagian perencanaan bersama perangkat desa dan kecamatan survey terlebih dahulu sebelum kegiatan dilaksanakan.

“Biasanya, bagian perencanaan bersama perangkat desa dan kecamatan yang turun langsung survey kelokasi. Kalau untuk bagian pengawasan itu tidak dilibatkan,” tutupnya. (red/van)