Kabupaten Tangerang, Oase INews.com– Kepala Sekolah SD. Pakulonan Barat 01, Utuy Masturo. SPd, menekankan pentingnya upaya peningkatan mutu pendidikan, salah satunya dengan meningkatkan nilai Ujian Nasional (UN). Hal tersebut disampaikan Kepala sekolah kepada awak media diruang kerjanya, di SD N Pakulonan Barat 01, Kelapa Dua, belum lama ini.
Utuy mengatakan, banyak strategi yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, di antaranya dengan merevitalisasi ekosistem di lingkungan sekolah. Yakni, bagaimana membangun komunikasi yang baik antara guru dengan murid, komunikasi kepada sesama guru, termasuk kepala sekolah untuk mengevaluasi nilai hasil ujian nasional (NHUN) serta keberpihakan pada penguatan para guru dan keterlibatan sekolah negeri.
”Melihat masih banyak guru yang belum tersertifikasi, para guru mata pelajaran coba untuk berkompetisi agar NHUN-nya naik. Terlebih, digitalisasi pendidikan telah mengubah secara fundamental dunia pendidikan. Dimana, kelas bukan satya tempat belajar, tetapi dunia virtual telah menjadi kampus baru,” jelas Utuy, yang belum menempati pos barunya.
Menurutnya, Kabupaten Tangerang di masa depan akan bergantung pada sumber daya manusia (SDM). Untuk itu harus segera ada pergerakan guna mengubah diri dan persepsi keberhasilan sekolah.
”Bukan hanya diukur dari pintarnya guru dan sekolah yang terakreditasi, namun pada kualitas lulusannya,” ujarnya.
Utuy mengungkapan, saat ini fungsi guru harus bergeser ke arah yang berlainan. Guru yang sebelumnya sebagai sumber belajar atau pengetahuan, berubah menjadi mentor, fasilitator, motivator, inspirator, pengembang imajinasi, kreatif, berkarakter, dan menjadi teamwork di masa depan.
”Guru sukses adalah guru yang mengajarkan nilai-nilai etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman hingga empati sosial karena mesin tidak bisa mengajarkan itu,” ungkapnya.
Dia menegaskan, guru harus siap menghadapi perubahan tersebut. Disinilah pentingnya revitalisasi ilmu pendidikan dan guru adalah inti dari pengembangan bidang studi kependidikan. Guru bukan hanya bertugas mengajar, tapi juga mengelola belajar siswa.
”Guru juga dituntut mengubah cara mengajar agar lebih fleksibel, kreatif, dan menyenangkan agar bisa melahirkan sumber daya manusia pembelajar sepanjang hayat,” tandasnya. (Fatah/Etty)
Tinggalkan Balasan