Tangerang Selatan, oaseindonesianews.com – Tomy Patria Edwardy, pengalamannya dalam membina masyarakat tingkat Kelurahan menuai banyak apresiasi. Kini dia menjabat sebagai Lurah Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Sebelumnya, Tomy dipercaya menjabat Lurah Serua, Kecamatan Ciputat. Saat menjabat itulah, banyak masyarakat mengenal betul sepak terjangnya memajukan kampung-kampung di dalam Kelurahan melalui banyak kebijakan progresif. Mulai dari soal sampah, hingga soal narkoba turut dibenahinya.
Bahkan terakhir, komitmen membersihkan narkoba di wilayahnya diwujudkan dengan melibatkan ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Semua itu, merupakan kebijakan khas yang selalu dilakukan dimanapun dia bertugas.
Salah satu pengurus lingkungan di Kelurahan Cipayung menuturkan, kepedulian Lurah Tomy begitu terasa saat pertama kali dia memimpin Kantor Kelurahan Cipayung. Diantaranya, menata kembali sisi-sisi dihalaman kantornya yang terlihat kurang bersih.
“Ini di bagian belakang sebelumnya kotor, tempat timbunan sampah. Waktu beliau mimpin di sini, langsung dirubah, dijadikan kolam ikan, ditata, jadi terlihat rapih. Waktu itu malah sampai-sampai pengurus RT-RW dikumpulin terus ditegesin soal kebersihan lingkungan, kalau sampai ada sampah berserakan, pengurus RT-RW yang bakal ditegur keras,” ungkap Edi Firmansyah ditemui di kantor Kelurahan Cipayung, Jumat (19/7/2019).
Kini program Kelurahan Anti Narkoba yang sedang digalakkan Tomy cukup unik, lantaran melibatkan kalangan ibu-ibu PKK sebagai simpul. Di mana nantinya, para ibu akan memantau kondisi sekitar kediamannya. Jika dilihat sesuatu yang mencurigakan, maka bisa dilaporkan untuk diambil tindakan.
“Jadi kalau dulu saya menggagas kampung anti narkoba, sekarang di sini saya canangkan program Kelurahan Anti Narkoba, dimana ibu-ibu PKK kita berikan peran besar sebagai simpulnya,” ucap Tomy ditemui di ruangan kerjanya.
Bisa dikatakan, hampir seluruh waktunya selama menjadi biroktrat didedikasikan bagi kemaslahatan masyarakat. Khususnya pada bidang sampah dan kebersihan, narkoba, pendidikan, dan pengembangan kualitas SDM remaja.
“Kalau ingin memajukan masyarakat, maka harus kita mulai dari lingkungan terdekat. Di situ komitmen kita sebagai pemimpin diuji,” imbuh ayah dari 2 anak itu.
Tomy Patria, mengawali karirnya sebagai Pamong Praja pada tahun 2006. Dia masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan 3A di Inspektorat Kementerian Agama (Kemenag). Setelah itu, Tomy di pindah ke beberapa bagian di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, hingga tahun 2010.
Tomy lantas menapaki karirnya di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel. Ketika itu, dia langsung membentuk tim reaksi cepat. Hingga langsung mendapatkan bantuan mobil motor, tenda, serta berbagai bantuan lainnya dari pusat.
Berikutnya pada tahun 2012 sampai tahun 2015, dia mendapat tugas baru sebagai Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP) di Kecamatan Setu.
Disana, lagi-lagi Tomy memberikan kinerja terbaik dengan merubah pelayanan menjadi efisien dan modern, serta berhasil meraih ISO bagi Kecamatan Setu.
Lalu karena dianggap cekatan dalam kinerjanya, Tomy pun sukses menjabat Lurah Serua. Seolah tiada hentinya, di Kelurahan Serua dia melahirkan banyak gebrakan kebijakan, diantaranya membuat kampung bebas rokok, kampung anti narkoba dan kampung sedekah.
“Penghargaan dari Kemenkes membentuk kampung bebas rokok. Saya juga mendapatkan penghargaan dari pembentukan kampung sedekah,” ucap Tomy.
Kini Tomy tengah menjabat sebagai Lurah Cipayung. Semangatnya membangun masyarakat sekitar, membuat banyak terjadi pembenahan diberbagai aspek. Tomy begitu dielu-elukan oleh warga dimanapun dia ditugaskan. Dengan modal itu, bukan tidak mungkin pria kelahiran 10 November 1974 itu bisa memimpin Kota Tangsel untuk periode mendatang.
(Fatah)
Tinggalkan Balasan