Jakarta – Oase INews.com – Sepak terjang seorang Sandiaga Uno yang tadinya hanya seorang pengusaha sampai masuk politik, sebagai calon wakil gubernur bersama Anies sampai ahkirnya melangkah maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo sangat spektakuler.
Perubahan drastis pun terjadi dari seorang pengusaha awam agama, sekonyong konyong oleh PKS, Sandi dinobatkan sebagai seorang santri. Santri post islamisme.
Beriringan dengan waktu lalu tiba tiba Hidayat Nur Wahid dari PKS mengangkat Sandi sebagai ULAMA.
Pernah juga dijumpai celoteh satiran warganet atas peristiwa itu, sandi malah disebut bisa menjadi Habib.
Tapi ini jaman panggung politik, dimana semua peristiwa yang luar biasa aneh dan khayal bisa menjadi betulan dan nyata bagi pendukungnya.
Hitam bisa jadi putih, dan putih bisa jadi hitam dalam opini seseorang yang sudah dirasuk fanatisme yang menggila.
Pernyataan seorang Sandiaga Uno di dalam berkampanye menyampaikan visi misi nya lewat jalur penuangan isi program visi misi nya ini, dia berceloteh suatu hal luar biasa yang sangat spektakuler dijaman sekarang yang serba canggih.
Dia mengajak rakyat untuk napak tilas di jaman para nabi yang bahuela yang penuh dengan keajaiban Ilahi.
“Jika Nabi Yusuf butuh waktu tujuh tahun menangani krisis ekonomi, saya dan Prabowo hanya butuh tiga tahun menyelesaikan krisis di Indonesia,” ujar Sandi.
Lewat opininya Nabi utusan Allah saja bisa dikalahkan dengan mudah, apalagi sekadar ulama seperti Kiai Ma’ruf yang paslon nomor urut 1.
Nabi Yusuf yang dibimbing Allah secara langsung saja bisa kalah dengan Sandiaga Uno dalam memecahkan krisis ekonomi dinegara ini.
Apalagi orang lain yang notabene manusia biasa, luar biasa sangat spektakuler sekali bukan, membandingkan jati dirinya dengan Nabi Yusuf yang utusan allah.
Tapi dari penuturannya tersebut sebetulnya Sandi tidak benar-benar paham dan mengerti isi surah Yusuf.
Dalam Alquran dikisahkan, Nabi Yusuf sebenarnya tidak menangani krisis ekonomi.
Tapi yang benar Ia berhasil mengantisipasi datangnya krisis. Selama tujuh tahun masa subur dan panen raya, Nabi Yusuf mengusahakan tabungan bahan makanan. Makanan itu dipersiapkan sampai datangnya masa paceklik selama tujuh tahun sesudahnya.
Jadi Nabi Yusuf bukan menangani krisis. Pada zaman Nabi Yusuf krisisnya belumlah terjadi.
Nabi Yusuf hanya mengantisipasi agar tidak terjadi krisis ketika kondisi alam tidak bersahabat.
Nabi Yusuf mengajarkan kepada rakyat pada waktu itu, bagaimana cara mengantisipasi segala kemungkinan buruk ke depan.
Sandiaga Uno kurang telaten membaca isi surah Yusuf, sehingga dia beropini seperti itu yang ahkirnya membawa dia gagal paham persoalan yang terjadi pada Jaman Nabi Yusuf dahulu kala.
Intinya Sandi tidak melihat kisah Alquran sebagai hikmah, memang disini jelas beda sekali pola pikir sandi yang aslinya seorang pengusaha awam agama, tiba tiba dinobatkan menjadi seorang ulama dadakan, yang buntutnya dia mengeluarkan pernyataan luar biasa spektakuler seperti itu.
Emas tetap emas
Besi tetap besi
Walau sebuah emas jatuh dikumpulan besi, tetap sebuah emas
Dan walau sebuah besi jatuh dikumpulan emas, tetaplah hanya sebuah besi
Bobot bibit bebetnya jelas beda.
Jangan kesusu memaksakan hukum alam.
Artikel ini sudah pernah tayang di Tagar News dengan judul : Sandi lebih Hebat Dari Nabi
Reporter : Pri
Tinggalkan Balasan