Tangerang, Oase INews.com – Kericuhan sempat terjadi di tengah proses pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara untuk pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tingkat Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Kericuhan terjadi lantaran, para saksi dan relawan dari pasangan calon presiden nomor 02. Yakni, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menduga adanya penggelembungan suara untuk pasangan calon presiden nomor urut 01. Dimana data pada saat penghitungan di tingkat PPK tersebut, tidak sesuai dengan yang data mereka miliki.
Saksi dari Roemah Djoeang bagi pasangan nomor urut 2, Vera Alamanda dan Serry Siregar mengatakan. Bahwa di TPS 93, 94, 95, 96, 97, 98 dan TPS 99 terdapat kejanggalan. Karena dicurigai adanya penggelembungan suara untuk pasangan nomor urut 01 kurang lebih sebanyak 1700 suara.
“Suara kita habis tergerus 1700, suara untuk 02. Ternyata setelah dilihat ada DPT tambahan yang menyusul, alasan ketua KPPS nya datanya ketinggalan di mobil, mana ada ketinggalan di mobil iya kan,” ujaranya Jumat (03/5/19).
Sementara, saksi yang memantau langsung di lapangan pada tanggal 17 April saat pemilu kemarin, Fauzi mengutarakan, bahwa ada beberapa orang DPTb yang masuk daftar pemilih yang pindah mencoblos tidak disertai dengan membawa A5, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami menemukan kejanggalan, sebab DPTb tidak sesuai dengan yang ada di A4, di A4 itu beberapa tps ada yang 30 ada yang 50 DPTbnya, tapi yang mencoblos itu ada 280, 240 dan 250 lebih, itu kecurigaan pertama adanya penggelembungan surat suara A5, kecurigaan ke dua ialah A5 yang ditemukan tidak sesuai seperti yang dikeluarkan oleh PPK, warnanya tidak merah putih sesuai warna, yang itu warnanya hitam putih kayak print an, walaupun stempelnya diklaim mereka dengan stempel basah atau asli. Selanjutnya kita menemukan ada orang yang belum punya KTP pakai Suket, itu dia Suketnya aja pemilihan umum tahun 2017 Maluku pemilihan daerah, tidak sesuai dengan pemilihan umum 2019 presiden, tapi kenapa A5 bisa terbit sedangkan dia tidak punya KTP, terus selanjutnya lagi di tempat pemilihan (tps) ada alat foto copy seperti alat scanning, mereka mengklaim itu untuk memfoto copy C1 yang buat di bagikan,” ujar Fauzi.
Hingga berita ini tulis, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Kelapa Dua, Tati Suhartati belum memberikan keterangan.
Terpantau, hingga larut malam suasana di Jalan Keramat Benconagan Gedung Kantor Keagamaan tempat berlangsungnya Pleno PPK tersebut, terlihat masih dipadati massa pendukung calon presiden dari nomor 02 yang datang dari berbagai wilayah.
Adapun, aparat kepolisian serta TNI dari Polsek Kelapa Dua dan Koramil 02/Curug, Kabupaten Tangerang. Juga tampak masih berjaga – jaga di lokasi.
(Kosasih/Adran)
Tinggalkan Balasan