Ditemui media usai pelepasan perkutut, Asda I Dr Rahmat Salam yang juga Ketua HUT Ke 11 Kota tangsel menyampaikan, terimakasih kepada warga Tangsel khususnya Paguyuban Pecinta Pelestari Perkutut Tangerang Selatan (P4TS), atas partisipasinya dalam rangka HIT Ke 11 Kota Tangerang Selatan dengan menyiapkan 111 ekor burung perkutut untuk dilepaskan secara bersama sama.
“Pelepasan burung perkutut menjadi kemakmuran dan kesempurnaan hidup serta kedamaian di Kota Tangerang Selatan. Nilai yang diambil dari pelepasan burung perkutut dari sangkarnya, dapat dipahami hidup bebas merdeka tapi tetap selaras dengan tatanan. Kita harapkan Kota Tangsel semakin Tangguh, Bertumbuh,” terangnya.


“Perkutut itu bukan hanya lambang perdamaian, namun lebih dari itu, ia adalah lambang harmoni atau keselarasan. Harmoni dengan diri sendiri, masyarakat, lingkungan, dan dengan tatanan kehidupan,” kata Rahmat Salam kepada media.
Burung perkutut juga mengandung makna yang luas bagi kita semua seperti yang kita harapkan kedepan, Kota Tangerang Selatan akan Tangguh dan Bertumbuh. Kita tak hanya berkoceh dan berkata-kata saja namun benar-benar beradu visi, misi dan program kedepan.
Tidak hanya melepasnya terbang setinggi-tingginya namun memiliki arti kita tetap menjaga dan mematuhi aturan dan kaidah yang ada, sehingga Kota Tangerang Selatan menjadi Tangguh, Bertumbuh.

“Nilai-nilai yang ditegaskan adalah melepaskan diri dari kurungan, dari kungkungan, dari keterbatasan agar dipahami bahwa hidup hendaknya bebas, merdeka namun tetap selaras dengan tatanan,” tegasnya.
Sementara itu, Henry Ketua P4TS mengatakan, kami sebagai paguyuban pecinta pelestari perkutut sangat senang dapat berpartisipasi dalam HUT Ke 11 Kota Tangerang Selatan ini.
“Kita harus mencintai alam dengan menjaga kelestarian ekosistim yang ada. Pelepasan burung perkutut sebanyak 111 perkutut ke alam bebas dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke 11 Kota Tangerang Selatan, dan pertama kalinya dalam memeriahkan Hari Jadi Kota Tangerang Selatan.”jelasnya.
Tinggalkan Balasan