JAKARTA, Oase INews.com- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membandingkan harga vaksin virus corona (Covid-19) dari Inggris yang diproduksi Oxford-Astrazeneca dengan vaksin yang diproduksi Sinovac dari China. Dia menyebut, harga vaksin Covid-19 dari Inggris lebih murah dibandingkan vaksin corona buatan China.
“Melalui Astrazeneca, GAVI, CEPI harga vaksin diperkirakan lebih rendah, 3 sampai 5 dollar AS. Sedangkan Sinovac antara 10 sampai 20 dollar AS,” ujarnya dalam sambutan Sarasehan Virtual 100 Ekonom, Selasa (15/9/2020).
Di samping itu, dia juga menjelaskan, vaksin covid yang sedang diujicobakan termasuk Vaksin Merah Putih. Dia berharap, vaksin tersebut sudah masuk tahap pengembangan paling cepat di kuartal III 2021.
“Kegiatan lain Moderna, Genexin dari Korea dan pengembangan Vaksin Merah Putih diharapkan masuk dalam fase ketiga dan pertengahan atau kuartal ketiga di 2021,” katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa harga vaksin Covid-19 untuk satu orang sekitar 25-30 dollar AS atau Rp 366.500-Rp 439.800 (kurs Rp 14.660 per dollar AS).
Erick sempat membeberkan kalau Bio Farma telah bekerja sama dengan Sinovac terkait bahan baku vaksin Covid-19.
Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu bisa diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga 8 dollar AS atau Rp 117.135 (kurs Rp 14.641) per dosisnya.
Adapun jika vaksin asal Sinovac tersebut sudah siap dipakai untuk imunisasi massal di Indonesia, kalkulasi harga perkiraan dari Bio Farma yakni Rp 25-30 dollar AS atau kisaran Rp 366.000 sampai Rp 439.000 (harga vaksin Covid-19).
(Red)
Tinggalkan Balasan