Meski demikian, Muchsin memberikan syarat agar tak hanya baliho bergambar Habib Rizieq saja yang dicopot. Ia meminta agar semua baliho yang tak sesuai ketentuan di Jakarta juga ikut dicopot. Hal itu bertujuan untuk memberikan rasa keadilan bagi semua.
Muchsin juga menegaskan bahwa baliho-baliho bergambar Habib Rizieq itu bukan dipasang pihak FPI. Ia menyebut baliho hingga spanduk-spanduk itu dipasang masyarakat dan para pendukung Habib Rizieq secara sukarela.
“Beliau (Pangdam, red) minta saya untuk bantu. Ya nanti saya bantu komunikasi dengan pihak Pemda. Karena ini wewenang dari Provinsi DKI Jakarta. Pihak FPI juga siap bantu pencopotan. Dengan catatan satu, jangan hanya baliho Habib Rizieq saja yang dicopot, semua baliho (tak sesuai ketentuan, red) harus dicopot,” kata Muchsin.
Sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebut sudah bersilaturahmi dengan Ketua FPI DKI Jakarta, Habib Muhsin. Dudung mengatakan pertemuan itu berlangsung di Markas Kodam Jaya, Jakarta Timur, tiga hari sebelum melaksanakan apel di Monas, Jakarta Pusat.
“Fpi sudah ada waktu tanggal berapa itu sudah ke tempat saya, silaturahmi, tidak ada masalah, kita bersilaturahmi dengan Ketua FPI DKI, Habib Muhsin Alatas,” kata Dudung kepada wartawan di Markas Kodam Jaya Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (25/11).
Pangdam Jaya Mayjen Dudung mengungkapkan, pertemuan itu sekadar pengenalan dirinya. Dudung juga menyampaikan hal itu untuk sama-sama menjaga keutuhan NKRI dan kesatuan.
“Yang dibahas ya silaturahmi saja sebagai warga negara yang baik, beliau juga belum tahu Pangdam yang baru akhirnya berkenalan, kemudian saya sampaikan saja bahwa marilah kita bersama-sama menjaga keutuhan negara NKRI sebagai komponen bangsa mari kita jaga persatuan dan kesatuan,” ungkapnya.
Dudung kembali menegaskan bahwa pertemuan itu dilangsungkan sebelum pihaknya menggelar apel di Monas. Mayjen Dudung mengatakan pertemuan tidak dilakukan kmarin ( Simon)
Tinggalkan Balasan