Tangerang, Oase INews.com- Banjir merupakan fenomena alam yang dapat mengakibatkan bencana bagi umat manusia. Terdapat berbagai macam jenis-jenis banjir yang sering terjadi di alam ini seperti banjir air, banjir lumpur, banjir lahar, dan banjir rob. Banjir air terjadi karena tidak seimbangnya air yang mengalir dengan ruang saluran untuk mengalir dan kurangnya daya serap tanah terhadap air yang ada di atasnya. Umumnya banjir terjadi dalam kondisi curah hujan yang tinggi.
Air walaupun secara umum memiliki manfaat bagi mahluk hidup tetapi apabila berlebihan dapat menimbulkan bencana banjir, Bukankah fenomena hujan ini telah ada sejak dahulu, tetapi kenapa akhir-akhir ini dengan meningkatnya curah hujan menimbulkan banyak terjadinya banjir di Indonesia. Apa yang menjadi penyebab tingginya curah hujan akan mengakibatkan banjir.
Hal ini menjadi agenda rapat Penanggulangan Masalah Banjir diruang Rapat BPPD Kabupaten Tangerang, Selasa (01/09/2020), Dimana warga Mulya Asri dan Meditrania. Perumahan Citra Raya. Kabupaten Tangerang, menyoroti masalah banjir yang sudah sejak lama dirasakan dampaknya.
H. Dedi Sutardi. Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Bina Marga, Kabupaten Tangerang. Mengatakan bahwa banjir yang dirasakan oleh warga Mulya Asri dan Meditrania sejak awal bulan Januari 2020, dimana ada 27 Kecamatan yang terdampak banjir se Kabupaten Tangerang.
” Permasalahannya sampai saat ini PSU (Pasiltas Umum) yang ada dsana belum diserahkan ke Pemda Kabupaten Tangerang, jadi kita juga tidak bisa menormalisasikan kali dan Embungnya” ucap H.Dedi Sutardi, kepada awak media, Selasa (01/09)
Ditambahkan, sepanjang PSU belum diserahkan ke Pemda, sepanjang itu pula masih menjadi tanggung jawab pengembang, dimana hadir pada agenda rapat kali ini adalah pengembang Citra, bukan prngembang perumahan Meditrania 1 dan 2, jadi pihak nya hanya bisa memfasilitasi alat berat saja.
Hal yang sama juga dikatakan Tifna, Kepala Bidang/Kabid Perencanaan BPPD Kabupaten Tangerang, bahwa agenda rapat ini adalah agenda rapat yang ketiga kalinya, dimana sejak awal rapat dahulu, pengembang dari perumahaan Meditrania 1 dan 2 tidak pernah hadir, hal ini yang menjadi kendala dalam penanganan masalah banjir yang sudahnlama dirasakan bagi warga Mulya Asri dan warga Meditrania.
” saya melihat bahwa banjir yang dirasakan dari warga Mulya Asri dan warga Meditrania itu berasal dari Kali Cimanceri sangat menyusahkan, dimana harusnya pengembang tanggap melihat kondisi seperti ini, apalagi banjir yang melanda wilayahnya sudah lama dirasakan bagi warga seputar itu dan sangat mengganggu segalanya, baik ekonomi, pendidikan serta lainnya,” papar Tifna.
Pihaknya juga merasa bingung, karena dari pihak pengembang perumahan Meditrania hingga kini PSUnya masih belum diserahkan kepihaknya, sehingga warga meminta agar pengembang mau bertanggung jawab atas banjir yang melanda diwilayah pemukimannya, sementara BPPD hanya bisa memfasiliasi pertemuan antara pengembang dengan pihak warga.
” Sebenarnya masih ada beberapa Instansi yang terkait masalah ini diantaranya Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim). Dinas Tata Ruang (BP 2 T) dan Dinas Bina Marga,” kata Tifna lagi.
Hadir dalam rapat penanggulangan banjir untuk pemukiman warga Mulya Asri dan Meditrania yang dilakukan diruang rapat BPPD, diantaranya, Kabid Perncanaan BPPD, Kabid SDA Bina Marga, Perwakilan Kecamatan Cikupa, Perwakilan dari Management Citra, Perwakilan dari Warga Mulya Asri dan warga Meditrania. (Fattah/Esty/Team)
Tinggalkan Balasan