Peningkatan Perekonomian Desa Dengan Membangun SDM dan BLK

Tangerang, Oase INews.com- Pembangunan fisik yang selama ini masih menjadi prioritas utama pemerintahan desa harus segera diubah. Kucuran dana desa yang setiap tahunnya semakin bertambah banyak harus juga dimanfaatkan untuk sektor pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) juga.

Kenapa demikian, seringkali pembangunan fisik seperti ini kurang bisa menjawab kebutuhan peningkatan kesejahtraan ekonomi. Bahkan parahnya lagi seringkali justru salah sasaran.
Pentingnya Pemberdayaan SDM

Visi pemberdayaan SDM bisa dikatakan sebagai salah satu prioritas utama yang kini memang sedang digenjot oleh pemerintah pusat. Terlebih lagi dalam upaya untuk mewujudkan penguatan ekonomi pedesaan.

Salah satu contohnya adalah dengan hadirnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes ini digadang-gadang bisa menjadi penggerak utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa, Namun selama ini yang terlihat justru pemerintah desa lebih fokus dengan pembangunan fisik, mulai dari jalan desa, talud, dan lain sebagainya. Memang tidak ada salahnya melakukan program seperti ini, 

Salah satu keunggulan dari program fisik seperti ini adalah mudah diukur sebagai hasil dari proses pembangunan. Hal ini disebabkan bentuknya yang memang mudah dilihat secara fisik.

Yang sangat disayangkan justru cara seperti ini yang seringkali dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah kepemimpinan dari kepala desa. Padahal ada hal lain yang justru perlu sekali untuk lebih diperhatikan.

Harus Bisa Menjawab Perubahan Zaman
Penilaian yang semacam itu sebaiknya harus segara dirubah. Terlebih lagi saat ini dunia sedang dilanda perubahan besar-besaran. Salah satu diantaranya lantaran semakin masifnya Balai Latihan Kerja (BLK).

BLK ini bisa menawarkan begitu banyak hal baru yang positif, dampaknya bisa sangat cepat terhadap perubahan. Salah satu diantaranya adalah mengurangi dampak pengangguran yang banyak meresahkan masyarakat pada umumnya, sehingga akan mengurangi kecemburuan sosial bagi masyarakat pada umumnya,” ucap H. Nena, calon kepala Desa Kadu Jaya saat awak media mendatangi kediamannya. Minggu (24/11/2019)

Dikatakan bahwa selain lapangan pekerjaan juga masalah peningkatan pelayanan masyarakat, seperti memberikan kemudahan administrasi kepada masyarakat saat membuat Kartu Penduduk (KTP/KK/Suket), juga bisa memberikan ruang yang tak terbatas untuk warga Kadu Jaya dalam memudahkan pelayanan administrasi tanpa adanya batasan ruang dan waktu.

Ditambahkan, pelayanan bukan saja pada adminstrasi semata juga pada pelayanan kesehatan yang selama ini masih dirasakan kurang maksimal terhadap warga, dengan memiki unit mobil yang penggunaannya sangat terbatas,.  kemudian dirasakan warga masih belum maksimal. Hal inilah yang kemudian membuat desa saat ini dinilai sangat tertinggal jauh dari segi perkembangan jika dibandingkan dengan daerah lainnya.

” Desa manapun sepanjang warganya masih membutuhkan bantuan dalam hal pelayanan kesehatan, sepanjang itu pula pemerintahan Desa berkewajiban bisa membantunya secara maksimal,” tuturnya lagi.

Memanfaatkan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin masif ini sebisa mungkin harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di pedesaan. Contoh program yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah desa adalah dengan membuat balai pelatihan kerja (BLK)

” Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah desa misalnya saja dengan mendatangkan para ahli di bidang ketenaga kerjaan dari Depnaker dimana Pemberdayaan seperti ini justru lebih bisa mengena di era modern seperti sekarang ini,” paparnya.

Masyarakat pedesaan bisa dengan cepat melahirkan beragam keahlian masing masing yang bisa didapatkannya lewat balai latihan kerja( BLK) ini, sehingga akan tepat sasaran nantinya. Misalkan mereka belajar serta dilatih sesuai kebutuhan perusahaan yang diinginkan, agar kelak menjadi tenaga kerja siap pakai.

Peran pemerintah desa dengan menggelar pelatihan tenaga kerja seperti ini bisa menunjukkan jika pemerintah desa mampu menyelaraskan diri dengan perkembangan saat ini. Selain itu, memberikan ruang bagi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam upaya menguatkan perekonomian desa. (Fatah/Etty).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *