Jakarta, Oase I News.com- Sebanyak 72 marbot masjid, musala dan majelis ta’lim kembali diberangkatkan umroh oleh Pemerintah DKI Jakarta. Keberangkatan kali ini merupakan kelompok terbang (kloter) ke-empat dan lima dari total 13 kloter atau 432 jemaah sepanjang 2019.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, umroh gratis ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap marbot dan majelis ta’lim. Kedua profesi ini selalu bekerja dibalik layar dalam kelancaran ibadah umat muslim.
“Ini merupakan bentuk kolaborasi antara Pemprov DKI dan DMI (Dewan Masjid Indonesia) DKI dalam memberikan perhatian kepada marbot dan majelis ta’lim,” kata Ali, saat ditemui di Kantor DMI DKI Jakarta, Komplek Jakarta Islamic Center (JIC), Koja, Jakarta Utara, Rabu (30/10).
Dia berharap, keberangkatan marbot dan majelis ta’lim ke Baitullah bisa meningkatkan keimanan. Serta senantiasa diberikan kesehatan agar khusyuk menjalani ibadah dan kembali ke Jakarta dengan selamat.
“Untuk keluarga yang ditinggalkan selama jamaah umroh tidak perlu khawatir. Karena Pemrov juga telah memberikan uang saku senilai Rp 2.850.000,- yang diperuntukan bagi jemaah. Sebagian bisa digunakan untuk keperluan keluarga dan bekal selama umroh,” jelasnya.
Ketua DMI DKI Jakarta Ma’mun Al Ayyubi menerangkan, jemaah akan dibagi menjadi dua bagian saat pelaksanaan umroh. Yakni 36 jemaah lebih dahulu ke Makkah lalu ke Madinah dan 36 jemaah lainnya lebih dahulu ke Madinah lalu ke Makkah.
“Keseluruhannya akan berada di Baitullah selama sembilan hari terhitung sejak keluar dari rumah hingga kembali ke rumah,” jelasnya.
Salah satu Marbot Masjid Al Jihad, Kelapa Gading Rosulih (50) tak pernah menyangka bisa terpanggil mengunjungi Baitullah meski hanya sebatas haji kecil. Kesempatan ini akan dimanfaatkannya untuk khusyuk beribadah seraya mendoakan agar masyarakat DKI Jakarta selalu diberikan keselamatan dan kesehatan.
- “Bagaimana pun kami bisa umroh dari pemasukan uang rakyat. Tentunya saya selalu mendoakan agar semuanya sehat sentosa dan utamanya tidak terjadi perpecahan bangsa” tutupnya. (Fatah)
Tinggalkan Balasan