BANYUWANGI, Oase I News.com – Aksi unjuk rasa anarkis diberbagai daerah menentang disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi perhatian berbagai pihakbahkan hingga ke kota Banyuwangi.
Aksi anarkis yang terjadi telah membawa kerusakan berbagai fasilitas negara dan fasilitas umum bahkan tidak sedikit memakan korban jiwa dari aparat dan masyarakat. Selaras dengan maraknya aksi unjuk rasa anarkis yang menimbulkan perpecahan serta banyaknya pelanggaran Protokol Kesehatan yang terjadi karena kerumunan massa tidak terelakkan. Kondisi tersebut menjadi perhatian bersama berbagai elemen masyarakat.
Merespon hal tersebut, Sabtu (7/11/2020) Perkumpulan Armada Material Banyuwangi (AMBI) menggelar Deklarasi menolak segala bentuk Aksi Anarkisme dan Perpecahan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan sebagai upaya Assosiasi untuk menyamakan vissi AMBI yang cinta damai demi keberlangsungan usahanya.
Kegiatan deklarasi dilaksanakan di Aula salah satu restoran ternama di wilayah Genteng Banyuwangi yang dikemas dalam rapat anggota Perkumpulan Armada Material Banyuwangi (AMBI) yang dihadiri oleh Gus Ridwan, Pengasuh Pondok Pesantren Darusalam Banyuwangi sebagai salah satu Pembina AMBI dan Ketua Umum AMBI Jainuri beserta Pengurus dan Kordinator Wilayah AMBI berjumlah sekitar 150 orang dengan tetap menjaga protokol kesehatan dimana acara tersebut diawali dengan pembagian masker kepada seluruh peserta yang hadir.
Dalam sambutannya, Ketua Umum AMBI Jainuri mengatakan, Kabupaten Banyuwangi sampai saat ini masih dinilai aman, damai dan kondusif. Kita butuh dukungan bersama semua pihak, agar keadaan ini terus terjaga demi kelancaran usaha dan perekonomian masyarakat.
“Jangan sampai ada kerusuhan dimana-mana. Budaya kita budaya santun dan penyampaian aspirasi disalurkan melalui lembaga yang ada. Hidup rukun guyub saklawase,” ujar Jainuri menjelaskan.
Sementara Pembina AMBI, Gus Ridwan menyampaikan agar seluruh anggota AMBI untuk mewaspadai upaya adu domba dan tindakan anarkisme melalui penyebaran informasi hoaks.
Lebih lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Darusalam tersebut mengatakan semangat membangun yang saat ini berlangsung di Banyuwangi dengan hasil peningkatan pendapatan masyarakat, jangan sampai diganggu dengan upaya oknum yang berupaya melakukan tindakan anarkisme yang tidak kita inginkan.
“Banyak provokasi dan berita hoak yang ingin menjadikan siatuasi tidak kondusif, demikian pula Jawa Timur dan Indonesia juga aman,” pungkas Gus Ridwan.
Kegiatan ini diprakasai oleh Perkumpulan Armada Material Banyuwangi Indonesia (AMBI) ini sebagai bentuk keprihatinan atas maraknya Aksi anarkis dan perpecahan diberbagai daerah.
Ketua Umum Perkumpulan Armada Material Banyuwangi (AMBI), Jainuri ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa deklarasi menolak aksi anarkisme yang dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap aksi unjuk rasa anarkis dan perpecahan. Selain itu dapat menimbulkan pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi diberbagai daerah.
“Jadi, Perkumpulan Armada Material Banyuwangi (AMBI) turut prihatin dengan perkembangan situasi belakangan ini di berbagai daerah dimana terjadi aksi unjuk rasadibarengi dengan aksi anarkis dan pengrusakan. Tentunya kami sangat tidak menghendaki aksi anarkis terjadi di wilayah kami ” ujar Jainuri.
Adapun empat poin Deklarasi anti anarkisme dan perpecahan yaitu Pertama, menentang segala bentuk aksi anarkisme dan Vandalisme dalam unjuk rasa yang sejatinya bertentangan dengan akidah agama dan budaya dan AMBI menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan serta menghindari perilaku permusuhan yang dapat memecah belah masyarakat.
Kedua, AMBI mendukung terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif demi kelancaran usaha dan perekonomian masyarakat.
Ketiga, mengajak untuk bersama- sama untuk mendukung tertib berlalulintas untuk kepentingan bersama khususnya keselamatan anggota AMBI dan keempat mendukung aturan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Alhamdulillah, Deklarasi anti anarkisme dan perpecahan yang dilaksanakan berjalan dengan tertib dan lancar dan seluruh peserta aksi tetap mempedomani kepada protokol Kesehatan pandemi Covid 19” pungkas Jainuri.
Tinggalkan Balasan