Oase I newsl.com- Akibat mengangkangi Peraturan Walikota Tangerang Selatan (Perwalkot) Truk bermuatan pasir dan tanah galian proyek pengembangan kawasan BSD City terguling di jalur utama tepat depan German Center dan Traficlight, pada Rabu (28/8/2019). Seperti diketahui dalam Perwal 03 Tahun 2012 pada pasal 1 ayat 1, kendaraan angkutan barang yang diatur adalah kategori kenderaan barang Muatan Sumbu Terberat (MST) lebih dari 8 ton, daya angkut maksimal 5500 kilogram, lebar maksimal 2100 milimeter dan jenis tronton, kendaraan atau kereta tempelan serta kendaraan atau kereta gandengan.
Sebelumnya Pemkot Kota Tangsel hanya mengatur waktu operasionalnya kendaraan berat truck mulai pukul 05.00-10.00 dan 16.00-20.00 WIB. Melalui regulasi terbaru Perwalkot Tangsel tersebut, maka kendaraan bertonase berat setiap harinya dilarang melintas di sepanjang Jalan Raya Serpong mulai pukul 05.00-22.00 WIB.
Menurut Eko Juliandi warga BSD Puspita Loka BSD, Jalan raya BSD City sering dijadikan subyek lintasan para sopir truck pada jam sibuk orang berangkat kerja. Ditambahkan bahwa dirinya sering melihat para sopir truck bertonase bsaar yang melintas pada jam sibuk dipagi dan sore hari yang membuatnya ngeri melihatnya.
“Perwalkot Tangsel seolah gak punya giginya alias ompong. Para petugas Dishub Kota Tangsel saya perhatikan hanya melongo saja saat melintas truck bertonase besar didepan biji matanya. Jalan raya BSD ini seolah milik sopir truck besar dengan para pemiliknya saja bebas melintas seenaknya tanpa memikirkan keselamatan pemakai jalan kendaraan lainnya seperti roda dua dan roda empat serta lainnya,” tandas Eko Juliandi.
Eko menambahkan bahwa pihak Pengembang BSD juga diam saja, seolah tidak selektif memilih sub kontraktor, sopir-sopir tonase itu sering banget kecelakaan, hari ini terguling lusa pasti ada yang tertabrak, sebab ibarat user formula satu saat melintas dijalan raya Serpong BSD pada jam sibuk yang sebenarnya dlarang melintas oleh Perwalkot Tangsel.
Sementara itu pihak keamanan Pengembang BSD City sebut saja Anwar (bukan nama sebenarnya) mengakui jika tergulingnya truk bermuatan pasir tersebut akibat terlalu ngebutnya sang sopir saat mengendarai truck bertonase besar tersebut.
“Saya juga gak paham jika petugas Dinas Perhubungan Kota Tangsel ini tak ada yang melarang apalagi soal Perwalkot Tangsel. Saya gak tau aturan itu mas, udah ya mas,” kata Petugas keamanan Pengembang BSD city pergi menolak untuk ditanyakan lagi.
Kecelakaan tergulingnya truck bertonase besar bermuatan pasir proyek pengembang tersebut terjadi sekitar pukul 12.20 WIB. Akibat kejadian ini, arus lalu lintas tersendat dan macet hingga berita ini diturunkan belum ada kabar kondisi sopir dan kernet
Terpisah Danru petugas Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan untuk wilayah Serpong sulit untuk dikonfirmasi dan tidak menjawab saat coba ditanyakan melalui whatsaapnya pun tidak aktif.(Simon)
Tinggalkan Balasan