Siti Chadijah Komitmen Ingin Selesaikan Masalah Pengangguran Dan Sampah Di Tangsel

OaseI news.com – Calon Walikota Tangerang Selatan yang diusung Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tangerang Selatan, Hj. Siti Chadijah, M.Pd.I, M.Si, telah menyiapkan berbagai program kerja untuk membangun Kota Tangsel yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat Kota Tangsel. Dengan Tagline “Lebih Unggul dan Berkualitas”, menunjukkan bahwa kedepan pekerjaan Kepala daerah bukan dari Nol , karena Tangsel sudah Unggul, namun beberapa program perlu dilakukan agar lebih unggul lagi seperti, Mengurangi jumlah angka pengangguran di Kota Tangsel serta menyelesaikan masalah Sampah. Hal tersebut disampaikan Siti Chadijah hanya kepada beberapa media online,pada Senin (26/8/2019) malam dibilangan Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Untuk itu, politisi sekaligus Kartini Tangguh asal Kota Tangsel tersebut dengan segala kerendahan hati meminta dan memohon ijin serta dukungan dari seluruh komponen masyarakat Kota Tangerang Selatan, seperti, warga Muhammadiyah, warga Nahdlatul Ulama, Forum Masjid Musholah BSD (FMMB) dan sekitarnya, Forum DKM se Tangsel,  ormas Bamus Betawi, Bamus Tangsel, Pemuda Pancasila, BPPKB, FBR, FKPPI serta berbagai organisasi komunitas lainnya di Kota Tangse seperti komunitas Sepeda dan juga komunitas Seniman Kota Tangsel dan lainnya.
“Untuk masalah pengangguran, jika masyarakat Kota Tangsel berkenan memberikan amanah dan kepercayaan kepada saya untuk menjadi Walikota Tangsel, maka kedepannya saya akan fokus mendata jumlah pencari kerja di kota Tangsel, semua pencari kerja harus memiliki indentitas pencari kerja dulu yang dikenal dengan Kartu kuning, dengan data berbasis on line. Kita anggap ini adalah suply sehingga kita harus mencari demand, tugas menghubungkan demand dan supply ini menjadi tugas Disnaker Kota Tangsel, dan ini ada dalam Perda pelayanan Ketenaga kerjaan bahwa setiap peluang lowongan pekerjaan harus disampaikan kepada Disnaker,” terangnya.
Tidak terhubungnya antara lowongan pekerjaan dengan pencari kerja bisa karena lowongan pekerjaan yang lebih sedikit dari pencari kerja, bisa juga karena tidak adanya kompetensi yang dibutuhkan. Karena itu komitmen selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan kompetensi pencari kerja Kota Tangsel.
“Amanah Perda Pelayanan ketenaga Kerjaan adalah membangun Lembaga Kompetensi Daerah atau semacam Balai Latihan Kerja (BLK), untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan juga skiil SDM anak-anak muda Kota Tangsel baik ditingkat Kelurahan dan juga ditingkat Kecamatan se Tangsel. Agar setiap diadakannya bursa lowongan kerja oleh Disnaker Kota Tangsel, minimal 75 % persen lowongan kerja yang tersedia akan dapat diserap oleh pencari kerja tsb atau dengan pelatihan maka terbangun Jiwa enterpreneurship sehingga mereka mampu berusaha sesuai keahliannya, ” tandas Siti Chadijah.
Terkait masalah sampah, wanita yang ramah senyum  kepada siapa saja tersebut mengatakan, bahwa Pemkot Tangsel saat ini sedang berupaya membangun Pembangkit Tenaga Listrik Sampah (PTLSa) di Cipeucang dan sedang dalam proses kelayakan bisnis dan juga ada rencana membangun kerjasama dengan Pemkab Bogor untuk Pembuangan sampah di Nambo, namun dari kunjungan ke beberapa Kota di Indonesia yang sudah cukup berhasil menangani masalah sampah adalah dibangunnya kesadaran secara terus-menerus dan kontinyu kepada seluruh masyarakat, karena masalah sampah adalah masalah bersama antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya.
“Kedepannya saya ingin pemerintah Kota Tangsel dapat menyediakan tempat-tempat pembuangan sampah yang baik, bersih, dengan memisahkan sampah-sampah organik dan non organik  ditiap bak sampah yang telah disediakan ditiap titik pembuangan sampah yang ada ditiap Kelurahan. Hal ini juga berupaya untuk menggiatkan kembali TPS3R yang sudah hampir merata di kelurahan-kelurahan, namun mengalami beberapa kendala sehingga Vacuum. Kedepannya hal ini harus terus dibina agar menjadi pusat-pusat pengolahan sampah masyarakat.  Dan selanjutnya setelah pihak Pemkot Tangsel memfasilitasi tempat pembuangan sampah tersebut, tugas selanjutnya adalah membangun kesadaran serta rasa tanggung jawab dari seluruh masyarakat Kota Tangsel bahwa sampah adalah tanggung jawab kita bersama, antara Pemerintah Kota Tangsel dengan masyarakatanya. Inilah yang dinamakan adanya keterpaduan yang baik antara Pemkot Tangsel dengan masyarakatnya,” pungkasnya.(Simon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *