Pasukan Khusus Pembunuh ini Pernah Diutus Untuk Bertempur Dengan Prajurit Indonesia

Jakarta – Oase INews.com – Tahukah anda SAS adalah pasukan khusus Inggris yang dibentuk pada Perang Dunia Kedua untuk bertempur melawan pasukan Jerman dan Jepang.

SAS  juga turut bertempur melawan pasukan Indonesia dalam pertempuran 10 november 1945 di Surabaya, Bandung lautan api, dan pertempuran Ambarawa.

Sebenarnya seberapa hebatnya, dan apa itu yang di maksud dengan pasukan SAS yang dikatakan pasukan kebanggaan kerajaan Inggris itu ?

Special Air Service atau SAS adalah sebuah resimen pasukan khusus dari Tentara Inggris yang telah menjadi model pasukan khusus yang populer di banyak negara di seluruh dunia.

Special Air Service bersama-sama dengan Special Boat Service (SBS), Special Reconnaissance Regiment (SRR), dan Special Forces Support Group (SFSG), kesemuanya itu membentuk unit Pasukan Khusus United Kingdom dibawah komando pemimpin Pasukan khusus.

Fungsi utama dari pasukan ini adalah antara lain untuk penanganan anti-terorisme, pengumpulan informasi intelijen, penyerangan target termasuk sabotase dibelakang garis pertahanan musuh serta perlindungan dekat (close protection) dan melakukan Misi Rahasia atau mata-mata SAS, secara prinsip adalah organisasi Pasukan Elite Inggris.

Dibentuk pertama kali pada tahun 1941 untuk melakukan penyerangan dibelakang garis pertahanan Jerman di Afrika Utara, dengan the Long Range Desert Group.

Sekarang model pasukan elite ini menjadi model yang sudah banyak ditiru oleh banyak negara di dunia .

SAS adalah kelompok berskala kecil dan organisasi rahasia, Merupakan bagian dari UKSF (Pasukan Elite UK), SBS dan SRR.

SAS dianggap sebagai unit yang terbaik dan Unit Pasukan khusus dengan pelatihan terbaik di dunia.

Ada tiga Batalion terpisah, Resimen dari Resimen SAS-22 adalah elemen tentara reguler, dengan Resimen tentara teritorial (Territorial Army), Resimen SAS-21 dan Resimen SAS-23, diketahui sebagai SAS(R).

Mereka mendukung penerbangan dari Korps pasukan udara (Army Air Corps)dan dua skuadron dari Korps Kerajaan Inggris, yang mana terdiri dari gabungan pasukan SAS dan personil SAS(R).

Semua personil SAS harus melewati prosedur seleksi ketat untuk dapat menjadi bagian dari SAS, proses penyeleksian anggota SAS-21 dan SAS-23 diperpanjang menjadi lebih dari 1 tahun.

SAS-22 juga memiliki markas, dan bagian Intelijen, Penelitian operasional militer, Sayap CRW, dan pelatihan wing.

Masing-masing skuad dibagi kedalam 4 grup, untuk 16 orang tentara dengan tanggung jawab dan keahlian yang berbeda (Tentara Udara, Tentara Maritim, Tentara Gerak Cepat, dan Tentara Gunung) Sayap CRW dibentuk untuk 1 skuadron, yang bergantian setiap 6-9 bulan.

Skuadron dipecah menjadi dua Tentara yang terpisah yaitu Tentara Merah (Tentara Udara dan Tentara Gunung) yang satu lagi disebut Tentara Biru (Tentara Maritim dan Tentara Gerak Cepat), yang mana masing-masing dari dua kubu Tentara dibentuk dari grup penyerbuan dan tim sniper.

Bahkan ketika masing-masing Tentara telah mendapat Perannya (Tentara Maritim, Tentara Gerak Cepat, Tentara Udara), masing-masing Tentara diharapkan harus mengetahui dan melaksanakan juga peran dari kelompok Tentara lain. Ini dimaksudkan untuk memunculkan rasa tanggung jawab diantara Tentara didalam keseluruhan Resimen.

Latihan dan Seleksi

Adalah Komandan besar Mayor John Woodhouse yang memperkenalkan penyeleksian prajurit SAS di Tahun 1952.

Sebelum tahun tersebut, para prajurit telah dipercaya dalam berbagai misi di medan tempur.

Latihan dan seleksi SAS adalah pelatihan militer yang paling sulit didalam seleksi Tentara Inggris, dilaporkan bahwa hanya 2-10% yang lolos seleksi dari 100%.

ini sudah termasuk test fisik dan kekuatan, Keberanian di atas Mercusuar Brecon dan jurang Elan di Wales, dan hutan lebat di Brunei.

Gurun Namib juga dimasukkan sebagai pelatihan padang pasir dan seleksi yang ketat membutuhkan waktu 6 bulan untuk selesai.

Penugasan dan Pengenalan unit Pasukan Khusus(Pelatihan 2 hari)
lebih dari seminggu, kandidat yang berpotensi akan ditunjukkan seperti apa kehidupan dalam UKSF (Pasukan Khusus UK), dan diberikan tugas yang ditentukan sepanjang penyeleksian.

Terdapat sebuah map dan tes kompas, ujian berenang, latihan pertolongan pertama (First Aid Test) dan test ketahanan perang.

Test kebugaran dan Navigasi (Pelatihan 4 minggu)

Pelatihan pertama adalah prajurit ditempatkan di medan yang tidak bersahabat seperti di Mercusuar Brecon dan Jurang Elan.

Cuaca disana tidak dapat dipredikisi dan tidak bersahabat, dan banyak juga Tentara yang tewas disepanjang seleksi yang ketat ini, kebanyakan kematian disebabkan oleh Hypothermia (terkait dengan suhu badan yang terlalu rendah) atau hal-hal lainnya.

Seleksi dimulai dengan ujian ketahanan perang, prajurit harus berlari 2,5 km dalam 15 menit, lalu pada jarak yang sama (yaitu 2,5km) lari secara individu kurang dari 10,5 menit.

Minggu pertama banyak meliputi perjalanan disekitar Britania Raya, lembah dan jurang dengan sedikit beban yang dipikul prajurit.

Pelatihan navigasi dan pembacaan map juga sudah termasuk didalamnya.

Pelatihan Navigasi dijalankan dalam grup-grup kecil di area sekitar Woodland dan juga pada malam hari.

Bawaan dalam tas prajurit yang dipikul mulai diperbanyak dan semakin berat, senjata serbu SA80 tanpa tali harus dibawa, sungguh suatu latihan yang membutuhkan fisik harus prima.

Prajurit harus membawa dan menggenggam senjata tersebut dalam situasi apapun, seperti; memanjat lereng gunung dan menuruni lembah.

Pelatihan lanjutan awal (pelatihan 4 minggu)

Latihan ini terdiri dari latihan yang lebih detail dan realistik dalam penggunaan senjata, pemusnahan dan taktik patroli kecil.

Mereka yang tidak siap untuk terbang parasut, juga akan dilatih dalam kemampun ini.

Pada akhir latihan parasut SAS, prajurit diberikan gelar SAS Wings, yang merupakan unit penerbang parasut terbaik.

Pelatihan Hutan (pelatihan 6 Minggu)

Prajurit dibagi kedalam empat patroli dan diawasi siang malam oleh Staf Direktur, prajurit harus bertahan satu jam saat fajar, dan satu jam saat petang setiap hari tanpa kegagalan, dan harus membawa pisau mereka setiap saat.

Setelah latihan navigasi, mereka menuju kedalam hutan lebat, penanganan maritim, membangun kamp, dan ada sebuah ujian lagi agar mereka lolos seleksi.

Dimana semua hal yang telah dipelajari harus diterapkan secara benar dan sempurna.

Prajurit harus bertahan hidup, bertarung dan hidup didalam hutan, dan harus berhati-hati untuk setiap sayatan, goresan dan kulit yang melepuh, karena itu dapat dengan mudah menginfeksi kulit.

Hujan hampir setiap saat turun, yang juga melemahkan mental para prajurit. Untuk pelatihan hutan sendiri, tapi biasanya dilakukan di hutan belantara di Brunei pulau kalimantan sana.

Ujian ketahanan perang (pelatihan 4 minggu)

Ada bulan yang lain, dimana untuk melatih ketahanan perang, hidup di medan perang dan menggunakan taktik pelarian dan meloloskan diri (E & E tactics; Escape and Evasion tactics).

Ada juga pelajaran teknik interogasi untuk orang-orang yang tertangkap sebagai Tahanan Perang (Prisoners of War).

Di akhir pelatihan taktik EE, prajurit harus dipakaikan pakaian besar untuk memperlambat gerakan mereka, mereka harus menghindar dan meloloskan diri dari kejaran Hunter Force (Pasukan pengejar dan pemburu), yang berkomplot dengan Resimen Prajurit Parasut atau Prajurit Gurkha.

Pasukan GURKHA sendiri adalah pasukan yang dulu paling ditakuti oleh tentara NAZI HITLER Jerman pada perang dunia ke 1 dan ke 2.

Prajurit kebingungan, dibuat stres dan frustasi, dipaksa untuk berada dalam keadaan kacau balau, dehidrasi dan tidak diberikan makanan.

Banyak fobia yang bermunculan diantara para prajurit yang dibina, seperti mereka ditempatkan diposisi dimana mereka menaruh tawanan didalam sebuah kandang yang tidak lebih besar dari kandang anjing Kennel, dan meletakkan besi diatas kandang tersebut.

Tawanan kemudian secara terus-menerus memukul besi dengan rantai, untuk membuat perasaan Klaustrofobik (rasa takut yang amat sangat didalam area yang kecil).

Pada saat itu prajurit dicuci otaknya dan mereka hanya diijinkan untuk merespon pertanyaan dengan:
Nama
Pangkat
Nomor
Tanggal Lahir
“I’m sorry I cannot answer that question”

Dalam latihan tersebut, prajurit juga tidak diperbolehkan untuk memberitahukan kepada tawanan mereka tentang agama, golongan darah dan riwayat kesehatan nya.

 

Spesialisasi Khusus Prajurit

-Pertolongan Pertama, level tingkat tinggi, dengan bertugas penuh di Rumah Sakit yang sibuk, termasuk seminggu berada di kamar mayat.
-Sinyal atau Isyarat
-Teknik Parasut HALO (High Altitude, Low Opening)
-Teknik Parasut HAHO (High Altitude, High Opening)
-Berlatih menembak Sniper, semua prajurit SAS dilatih oleh Marinir Kerajaan Inggris pada kursus latihan menembak sniper di CTCRM (Commando Training Centre Royal Marines)
-Mempelajari bahasa asing
-Kemampuan mengoperasikan kendaraan; patroli kendaraan, patroli dan penjagaan lintas negara, dan latihan mengemudi untuk menghindari kejaran dan serangan musuh
-Pelatihan CRW
-Metode peledakan bom EMOE
-Perlindungan VIP (bodyguard atau perlindungan dekat)

Sampai saat ini, SAS telah terlibat dalam banyak operasi militer di luar dari negaranya sendiri.

Operasi militer tersebut tentu sangat membantu sekutu dalam perlawanan terhadap kelompok bersenjata di daerah konflik militer.

Dari dulu hingga saat ini SAS telah bersekutu dengan Amerika Serikat dalam masalah konflik militer dan penanganan Anti-Terorisme di dunia.

Tentu pasukan Elite dari Inggris ini menambah daya tempur dan mendapatkan banyak Informasi Intelijen dalam bekerjasama dengan AS, yang tentunya mempermudah operasi mereka di lapangan.

Keterlibatan mereka antara lain:

Perang Dunia ke-2
Situasi Darurat Malaysia
Konfrontasi Indonesia vs Malaysia
Pemberontakan Dhofar
Situasi Darurat Aden
Masalah Irlandia Utara
Perang Falklands
Perang Gulf
Intervensi NATO di Bosnia
Operasi Barras
Perang Irak
Perang di Afghanistan

Kerahasiaan
Sejak masuk kedalam Resimen, Prajurit harus memegang teguh peraturan ketat, seperti: tidak menceritakan kepada siapapun termasuk kepada keluarga mereka bahwa mereka adalah anggota SAS.

Kerahasiaan harus dijaga serta diterapkan termasuk didalam bertugas di lapangan.

Para personil juga tidak diperkenankan untuk memberikan informasi apapun, termasuk nama mereka, kepada otoritas kepolisian manapun, pada saat mereka beroperasi.

Prajurit memiliki hak penuh 24 jam setelah selesai pertempuran dan baku tembak dengan musuh, dan tidak harus memberikan bukti-bukti kepada polisi disepanjang periode ini (periode 24 jam).

Jika penghargaan diberikan kepada Anggota SAS, seperti Military Cross (MC), prajurit yang terdaftar di media adalah Resimen induk mereka dan bukan sebagai anggota Prajurit SAS.

Jika prajurit SAS terbunuh pada saat bertugas(Killed in Action) jika dapat dihindari dari publik maka informasi tersebut tidak boleh dipublikasikan untuk umum.

Tapi jika itu tidak dapat dihindari, maka sang prajurit yang tewas hanya disebutkan terdaftar didalam Resimen Induk mereka dan bukan sebagai SAS.

Setelah meninggalkan SAS, mantan anggota SAS kemungkinan tidak diberikan detail dari operasi misi rahasia yang sedang berjalan.

Mantan Anggota Resimen biasanya menggunakan nama samaran seperti contoh Andy McNab.

Pemerintah Otoritas Kerajaan Inggris tidak akan membuat pengumuman resmi yang menyangkut SAS dan ketika Pemerintah Inggris melaporkan sesuatu, maka dikatakan bahwa “tidak ada hubungannya dengan SAS”.

Menteri Pertahanan Inggris telah membuat kebijakan resmi untuk tidak mendiskusikan keterlibatan apapun menyangkut SAS ataupun kegiatan operasi Intelijennya.

Artikel ini sudah pernah tayang di http://tukarpikirankita.blogspot.com/p/sas-special-air-service-british.html?m=1

(luq*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *