Labkopi, Paduan Kesehatan dan Nikmatnya Nyeruput Kopi

 

Busurnews.com Jakarta — Di tengah pandemi virus corona, lagi-lagi kreativitas tak boleh mati. Bahkan menjadi solusi dari belitan ekonomi di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Lihatlah Labkopi, sebuah paduan cafe antara kesehatan dan menyeruput aroma kopi. Cafe ini baru berdiri di kawasan Johar Baru – depan Gedung UMKM, tepatnya di Jalan Percetakan Negara II No 21-22, Jakarta Pusat

Keberadaan cafe ini, tak lepas dari fenomena pandemi virus corona yang menjadikan kesehatan, terutama kekebalan tubuh paling diutamakan dalam melawan virus yang disebut-sebut berasal dari Wuhan, Cina.

“Artinya, walaupun kongko minum copi, kita tetap mendahulukan kesehatan,” ujar sang pemilik, H. Didi.

Ia tak menampik, lahirnya cafe Labkopi ini, berkat fenomena virus corona. “Artinya, sambil minum kopi, kita bisa check kesehatan,” sambungnya.

Soal check kesehatan, H. Didi mempercayakan kepada Laboratorium klinik Primadia. Baik soal tensi darah, kolesterol, ataupun sebagainya.

“Pokoknya seperti halnya fungsi dan layanan klinik,” jelas H. Didi.

Dari hasil check up ini, bisa saja membuahkan rekomendasi minum kopi. Seperti maag, minum kopinya pasti kopi jenis tertentu.

Sedangkan menu kopinya beragam. Ada kopi hitam, kopi latte, kopi signaturw, milk signature maupun milk based. Rate secangkir kopi sesuai dengan isi kantong generasi milineal.

“Pasti terjangkau,” jelas H. Didi mengumbar senyum.

Bagi dia, moto cafe Labkopi, sesuai dengan kaula muda milenial: yang cabut dan dekat langsung mampir.

“Artinya, nongkrong di manapun, ujungnya mampir ke sini,” jelas H. Didi.

Cuma, di saat PSBB saat ini, cafe ini melarang jadi tempat nongkrong, yang akhirnya menciptakan kerumunan.

“Kita taat peraturanlah. Beli, langsung minumnya di rumah. Nantilah setelah corona berlalu caffe ini bisa jadi tempat nongkrong,” jelas H. Didi.

Dia mengaku, inspirasi ini muncul saat nongkrong bersama-sama rekan bisnisnya. Dari situ muncul ide,menggabungkan kesehatan dengan kongko-kongko lazimnya anak muda, sekaligus pertemuan bisnis.

Dia berharap, dengan nongkrong di caffe ini, setiap pengunjung selalu diingatkan tentang kesehatan.

“Jadi bicara soal kesehatan, bukan selalu menakutkan. Bukan selalu mengobati, tapi menjadi lifestyle secara santuy,” jelasnya mengumbar tawa, mengutip istilah anak milenial. (Kifly/Cepoy/Rins)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *