oase inews.com – Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Badan Managemen Jakarta Islamic CentreRudi mengatakan mengadakan pelatihan pengolahan ampas tahu sebagai produk makanan bagi para jamaahnya. Kelompok usia produktif tersebut ternyata kurang produktif, sebagian besar berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga, tujuannya agar mereka bisa menghasilkan dan membantu keluarganya”.
“Kami ingin para jamaah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre bisa memanfaatkan pengolahan ampas tahu yang bahannya melimpah di kawasan sekitar masjid seperti di Kelurahan Tugu. Mereka kita latih dan kita beri ilmu memproses pengolahan ampas tahu menjadi makanan yang heginies, enak dan bergizi serta bernilai jual tinggi,” jelas Rusdi.
Selama ini ampas tahu hanya digunakan sebagai pakan ternak dan sebagai bahan tempe gembusserta oncom. Dengan pelatihan ini diharapkan nilai jual pengolahan ampas tahu lebih meningkat lagi dan bisa dimanfaatkan oleh makanan keluarga dan dipasarkan sebagai tambahan penghasilan.
“Berdasarkan penelitian kandungan protein yang terdapat di dalam pengolahan ampas tahu masih cukup tinggi yaitu sekitar 23,55 “%. Ampas tahu tersebut dibuat makanan yang sangat digemari oleh anak, orang dewasa, dan seluruh keluarga seperti nugget, cireng, brownis, dan selai roti” tambah Rusdi.
Pelatihan dan pengolahan ampas tahu ini melibatkan para ahli dibidangnya yaitu dari Fakultas Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta baik cara pembuatan dan pemasarannya. Kemudian mendapat dukungan dari BPJS Tenaga Kerja Jakarta Utara dalam pelaksanaannya.
Kepala Bagian Umum Badan Managemen Jakarta Islamic Centre, Sofyan Jamaluddin menjelaskan “Dengan pelatihan pengolahan ampas tahu sebagai produk makanan akan memberi nilai tambah bagi keluarga karena bisa memproduksi makanan yang bergizi dengan murah apalagi bisa menjualnya akan menambah ekonomi keluarga. Bagi pengrajin tahu menambah nilai jual ampas tahu karena banyak yang membutuhkan untuk dijadikan bahan makanan oleh warga”.
“Warga masih banyak yang belum mengetahui jika pengolahan ampas tahu memiliki banyak manfaat dan gizi yang cukup untuk tubuh. Sehingga dapat dimanfaatkan selain menjadi pakan ternak atau olahan tempe gembus saja.”ungkapnya.
Sebagai wujud pengabdian pada masyarakat, pelatihan tersebut diharapkan mampu mengajak warga agar bisa memanfaatkan potensi desa menjadi ladang tambahan ekonomi warga. Serta inovasi bahan pangan alternatif yang sarat gizi. (sugeng)
Tinggalkan Balasan