Jakarta – Oase INews.com – Aksi pendeklarasian gerakan #2019GantiPresiden banyak menuai respons penolakan tidak hanya di surabya tapi juga di sejumlah daerah.
Contoh kasus deklarasi yang akan dihadiri musisi Ahmad Dhani di Surabaya berlangsung ricuh sampai sampai musisi plontos itu sempat diamuk dikejar kejar masa.
Begitu juga dengan konconya ahmad dhani yaitu Neno Warisman dihadang massa di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan terpaksa kembali pulang ke Jakarta.
Kampanye pemilu belum sah dimulai tapi aksi kampanye sudah start berjalan terlebih dahulu dari kubu Prabowo Subianto.
Kritikan pun mengalir ke pemerintahan Jokowi-JK. Pemerintah dianggap represif dengan menggunakan kekuatan penegak hukum untuk mencegah deklarasi tersebut.
Menanggapi tudingan tersebut, Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago justru menilai sikap pemerintahan Joko Widodo lebih bijak dibandingkan era pemerintahan presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Neno dan kawan kawan beruntung, pak Jokowi sangat baik dan bijak. Jika di zaman SBY pasti sudah ditangkap,” katanya dalam pesan singkat, Senin (27/8).
Dia menceritakan contoh hal seperti kasus Ferry Juliantonoyang pernah ditangkap dan dipenjara lantaran menjadi motor demonstrasi kenaikan harga BBM pada era itu.
“Saudara Ferry Juliantono ketua Dewan Tani di zaman SBY, ketika demo BBM di suatu tempat memprovokasi audiens untuk menurunkan foto SBY – JK apa yang terjadi? Ferry ditangkap dan dipenjara,” lanjutnya.
Irma menilai justru sesungguhnya yang terjadi adalah Presiden Jokowi lah yang dipersekusi dengan provokasi masyarakat yang tak sesuai fakta melalui deklarasi ganti presiden.
Tapi Jokowi sampai hari ini tak pernah melaporkan pihak-pihak yang terlibat atas dugaan melakukan fitnah.
“Ini boro-boro lapor, beliau tenang-tenang saja kok. Kalau kemudian ada masyarakat yang muak dengan provokasi menolak, ya hargai juga sebagai bentuk ekspresi masyarakat yang tidak suka dihadap-hadapkan dengan berita-berita yang mengandung hoaks karena disampaikan tidak by data,” jelasnya.
Baginya Jokowi tidak mau melakukan intervensi terhadap kepolisian, Izin yang tak dikeluarkan aparat keamanan merupakan bentuk diskresi dengan pertimbangan keamanan.
Menanggapi pernyataan politisi Gerindra Andre Rosiade yang mengakui bahwa Neno Warisman kerap berkonsultasi dengan Waketum Gerindra Fadli Zon. Dari situ jelas bahwa Neno adalah bagian dari pihak oposisi.
Dia juga mempertanyakan dalih yang dilakukan Neno tak masuk bagian kampanye oposisi. Apalagi gerakan ini sampai harus dideklarasikan ke daerah-daerah.
“Tampak sekali ketakutan kalah yang luar biasa sehingga sampai harus menurunkan Neno ke seluruh wilayah cuma untuk memprovokasi masyarakat,” jelasnya.
Pengacara Neno Warisman, Mursal Abdillah juga sempat diamankan oleh pihak polisi saat terjadinya aksi demonstrasi di pintu keluar Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sabtu (25/8).
Menurut Polisi, Mursal diamankan karena pertimbangan keamanan atas aksi penolakan kedatangan Neno di Pekanbaru.
(luq*)
Tinggalkan Balasan