Sejumlah KPM di Cianjur, Keluhkan Agen BRILink yang di Duga Tidak Sesuai Pedum

Kab. Cianjur,  OaseINews.com – Dugaan adanya penyimpangan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) oleh Warung elektronik Gotong Royong (e-Warong) atau BRILink yang terjadi di Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Salah satu e-Warong atau BRILink yang berlokasi di Perumahan Nasional (Perumnas) Karangtengah RT 09 RW 05 Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah yang melakukan penggesekan kartu penerima BPNT, namun belum memberikan komoditas pangan yang dianjurkan pemerintah.

Lia, Salah seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) warga Kecamatan Karangtengah mengatakan awalnya sejumlah penerima BPNT di Desa Hegarmanah, mengeluhkan terkait prosedur penyaluran yang berbeda dari biasanya.

Jika sebelumnya penerima BPNT melakukan penggesekan kartu dan langsung menerima sembako sesuai nilai yang diterima, tetapi kali ini kartu KPM digesek terlebih dahulu tetapi sembako di janjikan harus menunggu beberapa hari baru bisa diterima.

“Kalau sesuai Pedoman Umum (Pedum), penggesekan itu sekaligus transaksi penukaran dengan sembako. Jadi transaksi dilakukan saat itu juga. Tapi ternyata malah digesek dulu kartunya, dengan dalih jika tidak di gesek uangnya akan hangus, kemudian sembako nya belakangan,” ujar dia, Sabtu (1/1).

Menurutnya, kondisi tersebut banyak dikeluhkan oleh banyak KPM yang berada di kampung nya. karena jarak KPM dengan Agen BRILink lumayan cukup jauh jika di tempuh ber jalan kaki. Dirinya, hanya meminta ketegasan dari pihak terkait, agar turut serta membantu memudahkan KPM dalam pencairan Bansos BPNT tanpa harus menggesek kartu terlebih dahulu, kemudian menerima sembako setelah beberapa hari.

“Tadinya kalo BPNT langsung cair, rencananya ayam nya mau di bakar bersama keluarga sambil menunggu pergantian tahun, nyatanya belum cair juga. Akhirnya malam tahun baru sebagai pengganti ayam kita bakar jagung bersama keluarga,” katanya.

Ketua Cianjur Aktifis Independen (CAI) Farid Sandi, S.Pd., SH saat di hubungi lewat telpon Sabtu (1/1) membenarkan adanya dugaan penyimpangan dalam penyaluran BPNT tersebut. Bahkan menurutnya, bukan hanya itu saja, masih banyak dugaan penyimpangan yang berkaitan dengan Bansos baik itu PKH maupun BPNT. Hal tersebut ia katakan sudah berlangsung sejak dari tahun 2019 yang tersebar di beberapa daerah yang ada di kabupaten Cianjur. Bahkan dirinya bersama Tim CAI sudah melakukan audensi dengan dinas terkait, namun sampai saat ini belum ada perubahan yang signifikan.

“Kita sudah beberapa kali melakukan audensi dengan dinas terkait untuk membahas Bansos PKH dan BPNT Namun, apalah daya. Karena di duga masih banyak oknum yang bermain dalam penyaluran bansos ini, jadi perjuangan kita sampai saat ini masih jalan di tempat,” ungkapnya.

Ketika Awak Media mendatangi agen BRILink yang berlokasi di Perumnas Karangtengah RT 09, RW 05 e-Warong atau BRILink tersebut terlihat tidak menjual komoditi bahan sembako, menurut salah seorang yang mengaku pemilik warung mengatakan, dirinya tidak bisa memberikan keterangan banyak. Disinggung terkait penggesekan kartu KPM dan tidak memberikan sembako secara langsung, ia berdalih semua itu karena keterlambatan dari pihak suplayer.

“Maaf ya mas, saya tidak bisa memberikan keterangan lebih banyak. Terkait KPM yang belum mendapatkan sembako itu karena adanya keterlambatan dari suplayer,” tutupnya.(Red/Van)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *