Akibat Mengalami Pendangkalan, Saluran Pembuang Alar Kohod Dinormalisasi

Kades Kohod Arsin bersama Pengawas UPTD SDA Wilayah VI Heryana Saputra saat Monitoring Normalisasi Saluran Pembuang Alar

Kab. Tangerang – Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Sumber Daya Air (SDA) wilayah VI pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang melanjutkan normalisasi saluran melalui pengerukan sedimen dan lumpur saluran pembuangan Alar, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji.

Kepala UPTD SDA wilayah VI Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, H. Suhanda mengatakan, saluran pembuang Alar di wilayah tersebut mengalami pendangkalan sehingga menghambat aliran air. Jika pengerukan tidak dilakukan akan menyebabkan banjir.

“Dampak saluran pembuang untuk lingkungan sangat bermanfaat sekali, maka dari itu kita lakukan normalisasi agar mengembalikan fungsi saluran menjadi lebih optimal, dari penyempitan, sedimentasi lumpur,” kata H. Suhanda, Senin (17/7/2023).

Ia berharap, setelah saluran pembuang Alar dinormalisasi, nantinya dipastikan tidak terdapat lagi hambatan air yang mengalir, sehingga air tersebut dapat mengalir serta tidak meluap kepemukiman warga sekitar.

“Semoga nantinya saluran pembuangan yang sudah dinormalisasi, lumpurnya tidak menghambat aliran air lagi, dan juga airnya tidak meluap kepemukiman warga saat hujan turun dengan intensitas tinggi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin mengapresiasi serta mengucapkan terimakasih kepada UPTD SDA Wilayah VI yang telah melaksanakan normalisasi saluran pembuang Alar diwilayah desa Kohod, kecamatan Pakuhaji.

“Kalinya udah dangkal, karena udah lama ga di normalisasi. Jadi, saluran air menjadi terhambat. Saya atas nama warga dan Pemdes Kohod mengucapkan terimakasih,” ucapnya.

Lebih lanjut, Arsin menjelaskan, normalisasi saluran pembuang Alar merupakan bagian dari visi dan misi dirinya sebagai kepala desa Kohod. Karena menurutnya, saluran air yang berada di wilayah desa Kohod sudah mengalami pendangkalan, sehingga dapat menyumbat saluran air.

“Warga juga sudah banyak yang mengeluh takut banjir, karena kalinya udah dangkal. Tadinya, mau saya keruk tuh pakai anggaran pribadi. Tapi, Alhamdulillah ada dari dinas yang mengerjakan normalisasi. Sekarang warga sudah merasa lega,” tutupnya. (red/van)