Kab. Tangerang, OASEiNews – Warga Kampung Cilampe, Kelurahan Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang harus mengalami derita selama musim hujan. Pasalnya, perkampungan yang mereka tempati selalu kebanjiran.
Ketua Rukun Warga (RW) 03 AL Wiguna mengatakan, warga Kampung Cilampe, khususnya di wilayah RW 03 sudah lebih dari 15 tahun kampung tersebut selalu menjadi langganan banjir. Menurutnya, sebelum dirinya menjabat sebagai ketua RW, Kampung Cilampe selalu saja banjir di saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
“Jika sudah turun hujan, kampung Cilampe pasti banjir. Udah gitu, surutnya lama lagi,” keluh ketua RW 03 AL Wiguna kepada Media ini, Sabtu (17/9/22)
Kata RW Alwi, sapaan akrabnya menjelaskan, di Wilayah RW 03 terdapat 4 RT diantaranya RT, 01, 02, 03, dan 04. Namun, yang selalu mengalami banjir terparah, dialami oleh 3 RT, yakni RT 01, RT 03 dan RT 04.
“Solusinya, ada 2 opsi. yang pertama, aliran sungai di normalisasi kembali, atau opsi yang ke 2 warganya yang harus di relokasi. Karena, dataran pemukiman warga lebih rendan, dari permukaan air,” ujarnya.
Lebih Lanjut, RW Alwi menjelaskan sudah berbagai macam cara dilakukan, salahsatunya dengan normalisasi kali Cilampe yang sudah dikerjakan oleh DBMSDA Kabupaten Tangerang melalui UPTD SDA Wilayah VI (enam)
Kemudian, warga secara rutin selalu melaksanakan kerja bakti. Hal tersebut tidak berpengaruh terhadap banjir. Karena, pintu air 10 yang berada di hilir di tutup, sedangkan air dialihkan melalui sodetan yang berukuran 1,5 meter, itu menjadi salahsatu faktor penyebab saluran air menjadi lambat.
“Pintu air 10 yang berada di hilir di tutup, kemudian dialihkan melalui sodetan dengan ukuran 1,5 Meter. Sehingga, saluran air yang mengalir menjadi lambat,” terangnya.
Sementara itu, Camat Kosambi Dadang Sudrajat mengatakan, pihak Kecamatan Kosambi bersama Kelurahan Salembaran Jaya sudah melaksanakan monitoring untuk memastikan kondisi warga Kampung Cilampe yang tergenang air sejak satu minggu lalu.
“Sebanyak 68 KK terdampak banjir, sementara 200 KK terdampak genangan di halaman rumah wilayah RW 03. Hal tersebut berdampak terhadap air bersih menjadi sulit dan bau, karena terendam air sungai, sawah dan lahan kebun yang meluap serta menimbulkan genangan dan bau tak sedap,” Kata Camat Kosambi Dadang Sudrajat.
Dadang meminta kepada puskesmas melalui Lurah Salembaran Jaya untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang terdampak banjir. Khawatir, warga yang terdampak banjir mengalami penyakit gatal gatal, karena genangan air di rumah maupun halaman bervariasi, antara 15 sampai 30 Centi Meter (CM)
“Tadi pagi, kami bersama puskesmas sudah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang terdampak banjir. Kemudian, kami juga sudah berkoordinasi dengan PDAM TKR untuk pengadaan air bersih, dengan harapan warga dapat terfasilitasi mendapatkan air bersih selama area belum surut dari genangan,” jelasnya. (Red/Van)