Kabupaten Tangerang, Oase INews.com – Bulan Muharram yang biasa di sebut hari raya anak yatim atau idul yatama adalah bulan di awal tahun baru hijriah menjadi momen yang terbaik untuk melakukan hijrah, hijrah dari sifat yang tercela menjadi sifat yang terpuji.
Di momen hari raya anak yatim (idul yatama) ,yang jatuh pada hari Kamis 19 Agustus 2021 atau tanggal 10 Muharram 1443 hijriah, Ahmad Supriyatno selaku pengelola tempat wisata hutan mangrove memberikan santunan kepada 30 orang anak yatim-piatu. Anak-anak Yatim-piatu tersebut berasal dari desa Lemo dan desa muara, kecamatan teluknaga, tangerang.
Acara ini berlangsung di salah satu saung lesehan milik pengelola tempat wisata hutan mangrove muara, RT 22 RW 08 Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Kamis (19/8/21)
Masing-masing anak yatim-piatu di berikan santunan oleh Ahmad Supriyatno berupa 1 karung beras seberat 10 kilogram beserta uang saku.
“Kegiatan sosial ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami terhadap masyarakat, khususnya anak-anak Yatim-piatu,”ujar Ahmad Supriyatno
Lanjut Ahmad, kegiatan santunan hari raya anak yatim ini adalah bagian dari rutinitas tahunan yang selalu di adakan di kawasan hutan Mangrove ini. tidak hanya itu, dirinya bersama yang lain selalu menyelenggarakan hal yang serupa, yaitu santunan. yang selalu diadakan setiap hari Jum’at dengan sasaran anak-anak yatim-piatu yang berdomisili di sekitar tempat wisata hutan Mangrove.
Ahmad berharap dengan adanya santunan ini bisa meringankan sedikit beban dari anak-anak Yatim-piatu beserta keluarganya. ia menghimbau kepada para dermawan untuk selalu memperhatikan anak-anak Yatim-piatu, karena mereka adalah bagian dari pada kita.
“Semoga dengan adanya santunan ini bisa sedikit meringankan beban mereka bersama keluarga, marilah kita sedikit berbagi kepada anak-anak Yatim-piatu, karena mereka adalah bagian dari kita,”pungkasnya.
Acara santunan ini terlihat cukup sederhana, namun berlangsung dengan khidmat dari mulai pembukaan acara, baca doa hingga pembagian santunan, lalu diakhiri dengan membaca doa dan menyantap nasi tumpeng bersama-sama. Terlihat dari raut wajah anak-anak Yatim-piatu itu begitu sangat senang dan gembira.(red/van)
Tinggalkan Balasan