Reses Ke-3 di Dapilnya, Dewan Ubay : Tahun 2023 Memasuki Tahun Politik dan Tahun Krisis Ekonomi

Anggota DPRD kabupaten Tangerang fraksi Demokrat Cahyo Sujana Ubay, S.Pd

Kab. Tangerang, OASEiNews – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Tangerang dari fraksi Demokrat Cahyo Sujana Ubay menggelar Reses Ke-3 di kampung Cengklong, RT 017, RW 009, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Cahyo Sujana Ubay dalam resesnya mengatakan, Ditahun 2023 nanti, sudah masuk tahun politik. Dimana tahun politik, semua investor akan menahan untuk berinvestasi. Karena Perusahaan tidak ada yang bisa menjamin di tahun tersebut, akan berkembang atau malah sebaliknya.

“Diperkirakan di tahun 2023, akan banyak perusahaan yang gulung tikar. Karena UMP kita sudah naik lagi, sementara daya belinya berkurang. Perusahaan bisa produksi, akan tetapi sulit untuk menjualnya,” kata dewan Ubay sapaan akrabnya, Selasa (13/12) malam.

Ia berpesan, pada tahun 2023 nanti, agar masyarakat dapat mengelola keuangan secara efektif, serta dapat mempergunakannya sesuaikan dengan kebutuhan, bukan disesuaikan dengan kemauan.

“Kalau ngikutin kemauan mah, gak ada habisnya. Sudah beli ini, ingin beli itu. Tetapi, harus di sesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Saya khawatir untuk tahun depan, luar biasa kesusahan masyarakat,” ujarnya.

Lanjut Ubay, patutlah untuk berjaga jaga, dimana peran pria dan wanita dalam membina rumah tangga, harus bisa saling mengisi kekurangan satu dengan yang lainnya, karena kesempatan peluang rezeki untuk tahun depan itu akan berkurang.

“Investor sudah narik diri, perusahaan mau jual produk, sementara daya belinya tidak ada. Kedepannya kita harus berhemat, jika tidak introspeksi diri, siap-siap saja pendaringan pada kering,” ucapnya.

Kemudian, ia menjelaskan, Negara yang besar dan kuat saja bisa krisis. Karena, Negara lain masih tergantung kepada Negara tetangga. Segala jenis kebutuhan di negara lain, masih mengandalkan importir.

“Kalau negara lain, Gasnya aja impor, makanan gandumnya juga impor. Oleh karena itu suka tidak suka, ini akan kita hadapi. Kita harus hemat, hemat itu bukan berarti pelit, harus disesuaikan dengan kebutuhan,” terangnya.

Kata Ubay, semua keluhan dari masyarakat, merupakan bagian dari aspirasi yang akan ia perjuangkan, terutama bagi para kepala rumah tangga yang sedang menganggur dan terkena PHK oleh perusahaan.

“Istri juga punya kemampuan untuk membantu mencari nafkah, memenuhi kebutuhan rumah tangga. Bukan hanya bekerja saja, akan tetapi dengan cara berwirausaha,” jelasnya.

Ia mengaku, telah berkomunikasi dengan dinas koperasi kabupaten Tangerang melalui Unit Pengelola Dana Bergulir (UPDB) dengan tujuan untuk membantu masyarakat, agar mendapat pinjaman permodalan dengan bunga yang cukup rendah, serta persyaratan yang tidak begitu sulit.

“Untuk Ibu-ibu, agar membentuk kelompok usaha, itu modalnya nanti akan kita fasilitasi. Dewan akan fasilitasi warganya, jika warganya punya kemauan yang kuat untuk usaha,” pungkasnya.

Diakhir reses, dewan Ubay di dampingi oleh tim dari BPJS ketenagakerjaan cabang Cikokol Tangerang, membagikan 1000 kartu BPJS kepada warga yang sudah menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan Informal di kabupaten Tangerang. (red/van)