UPTD SDA Wilayah 6 Kabupaten Tangerang, Kembali Normalisasi Saluran Air di 3 Lokasi yang Berbeda

Kab. Tangerang, OASEiNews – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang melalui Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Sumber Daya Air (SDA) Wilayah 6 (enam) kembali melaksanakan normalisasi saluran air lanjutan di 3 (tiga) titik lokasi yang berbeda.

Ditemui di lokasi, Kepala UPTD SDA Wilayah 6 (enam) Suhanda, SH., M.Si mengatakan, tujuan dari normalisasi ini merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi saluran menjadi lebih optimal dari penyempitan saluran, sedimentasi lumpur atau pendangkalan serta penumpukan sampah pada saluran air.

“Normalisasi ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi saluran menjadi lebih optimal, dari penyempitan, sedimentasi lumpur, pendangkalan serta sampah yang menumpuk,” ungkap Suhanda pada Media ini, Senin (13/6/2022).

Menurutnya, di bulan ini SDA Wilayah 6 menarget normalisasi saluran air di tiga lokasi yang berbeda. Diantaranya saluran Gelam, Desa Kebon Cau, saluran Empang, Desa Pangkalan dan Tanjung Pasir serta Kramat, Desa Kramat Pakuhaji.

“Bulan ini kami menargetkan normalisasi saluran air di tiga titik. Yaitu, saluran Gelam, Empang dan Kramat,” katanya.

Lanjut Suhanda, normalisasi saluran Gelam, Desa Kebon Cau, Kecamatan Teluknaga pada rencana awal akan di kerjakan sepanjang 800 Meter dengan target volume hasil galian 3000 M3, yang saat ini sudah dalam tahap pengerjaan.

“Dengan 4 Personil. Diantaranya 1 Koordinator, 1 Mantri Pengairan serta 2 Pengawas Lapangan. Insyaallah, 10 hari Kedepan, pengerjaan normalisasi saluran air Gelam bisa sesuai target yang di harapkan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kebon Cau Ahmad Nur mengatakan, Camat Teluknaga bersama Pemdes Kebon Cau mensupport dan mengapresiasi, serta mengucapkan terimakasih kepada DBMSDA Kabupaten Tangerang dan UPTD SDA Wilayah 6 (enam) yang telah melaksanakan normalisasi kali Apuran Gelam, Alang, Desa Kebon Cau.

Menurut nya, kali Apuran Gelam tersebut sudah dangkal, dipenuhi lumpur dan sampah rumah tangga. Jika hujan turun dengan intensitas tinggi, air meluap hingga menggenangi pemukiman warga sekitar.

“Kali itu sudah dangkal, lumpurnya juga sudah penuh, di tambah dengan sampah rumah tangga. Jadi, jika hujan turun dengan intensitas tinggi, air meluap kepermukaan hingga menggenangi pemukiman warga sekitar,” ungkapnya.

Kades berharap, dengan adanya normalisasi kali Apuran Gelam ini, warga bisa tenang, tanpa di hantui rasa takut dengan air yang meluap serta menggenangi pemukiman warga sekitar.

“Mudah -mudahan dengan dilaksanakan normalisasi kali Apuran Gelam ini, air tidak lagi meluap serta menggenangi pemukiman warga sekitar lagi,” harap nya. (Red/Van).