UPTD SDA Wilayah 6 Kabupaten Tangerang, Turunkan Pompa Untuk Sedot Genangan Air di Kampung Cilampe

Kepala UPTD SDA Wilayah 6 Kabupaten Tangerang H. Suhanda saat Monitoring Penyedotan Genangan Air.

Kab. Tangerang, OASEiNews – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sumber Daya Air (SDA) Wilayah 6 Kabupaten Tangerang menurunkan pompa portabel untuk menyedot genangan air di Kampung Cilampe, Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Genangan air setinggi 80 centimeter (cm) itu berasal dari luapan Saluran Pembuang Salembaran yang mengakibatkan beberapa rumah warga di wilayah RT 02, RW 19, Desa Kampung Melayu Timur tergenang air.

Warga Cilampe, Mandor Bodrek mengatakan, penyebab terjadinya genangan di kampung Cilampe, terjadi pasca hujan turun dengan intensitas tinggi. Sehingga, Saluran Pembuang Salembaran meluap kepermukaan.

“Jumat malam, hujan lebat. Nah Sabtu dinihari, sekitar jam 3 air dari saluran Pembuang Salembaran meluap hingga masuk ke dalam rumah warga,” kata Mandor Bodrek saat ditemui dilokasi. Senin (19/02/2024).

Ia menjelaskan, ada sekitar 1 RT di wilayah RW 12, yakni RT 02 yang terimbas dari genangan air dari luapan itu. Menurutnya, genangan air setinggi 80 cm mengakibat beberapa rumah warga terdampak dan akses jalan warga tertutup genangan air.

“Solusinya, ya harus di sedot. Maka dari itu, saya mengajukan mesin pompa ke UPTD SDA Wilayah 6 Kabupaten Tangerang. Mudah mudahan, dengan cara di sedot airnya cepat surut,” harapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD SDA Wilayah 6 Kabupaten Tangerang, H. Suhanda menjelaskan, pompa air yang disiagakan dikampung Cilampe, Desa Kampung Melayu Timur. Rencananya, pompa itu akan disiagakan hingga kondisi benar benar kondusif.

“Pompa itu, kita siagakan dilokasi hingga air benar benar surut dari pemukiman warga,” kata Kepala UPTD SDA Wilayah 6 Kabupaten Tangerang, H. Suhanda saat ditemui dilokasi.

Lebih lanjut, H Suhanda menjelaskan, dataran pemukiman warga di kampung Cilampe lebih rendah dari Saluran Pembuang Salembaran. Sehingga, air yang tergenang tidak dapat mengalir.

“Datarannya lebih rendah dari saluran pembuang, jadi air tidak bisa mengalir. Biar cepat surut, air nya harus di sedot pakai mesin pompa,” pungkasnya. (red/van)