Oase I news.com, Tangsel – Pengerjaan pelebaran Jalan Rawa Buntu pada tahun 2020 terbilang fantastis lantaran menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 17,9 Miliar. Proyek yang mulai dikerjakan pada awal September hingga berakhir bulan Desember 2020 masih menyisakan bangunan warga atau lahan yang tersisa
Berdasarkan informasi diperoleh jika para tokoh masyarakat pun mengkritisi hasil kebijakan yang telah dilakukan pemerintahan Airin-Bemyamien sepanjang tahun 2020 dan tidak sedikit diantaranya berpandangan sama adanya ketidakpuasan atas niat pelebaran ruas jalan sebanyak enam jalur dan sekira 1,3 kilometer di Jalan Rawa Buntu Kecamatan Serpong
” Saya kira pemkot Tangsel masih perlu sosialisasi sebelum melaksanakan preview atas niat baiknya,” tutur Yardin tokoh masyarakat dan aktifis penggerak Cipasera
Menurutnya nilai ganti rugi yang dikeluarkan oleh pemkot Tangsel sudah tepat hanya disayangkan minim apresiasi hingga sebagian warga bertahan dengan keinginannya
” 15 juta per meter! Angka itu sudah benar biasanya adanya keberanian yang tegas sebab untuk kepentingan umum khususnya warga Tangsel sendiri, jangan gegara kurang bayarnya jadi bangunnya setengah hati,” ucap Yardin
Hal senada di sampaikan oleh Simon Metalmety tokoh masyarakat Papua dan juga aktifis NKRI Permanen. Simon bilang Jalan Rawa Buntu mirip sirkuit motoGP
” Ya! mirip sirkuit motoGP jika tidak dilanjutkan pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh dinas PU Tangsel, ngeri juga bila lagi asyik lalu menikung tajam jalannya bisa accident,” jelas Simon berharap walikota terpilih lebih baik program kerjanya (dz/sim)
Tinggalkan Balasan