JAKARTA, Oase I News.com – Gerakan Rakyat Peduli Bangsa (GRPB) adalah Gerakan gabungan dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi masyarakat se-Nusantara. Yang mana merupakan Komponen Anak Bangsa yang setia kepada Republik Indonesia, berpartisipasi dalam aksi TOLAK ISIS.
Aksi Tolak ISIS seri ke-2 hari ini merupakan aksi lanjutan dari aksi yang sebelumnya, yakni tanggal 10 Februari 2020 lalu, yang digelar ditempat yang sama, yakni di Taman Pandang Monas, Jakarta. Kamis (05/03).
GRPB beranggapan bahwa Eks WNI pendukung ISIS beserta keluarganya yang sudah meninggalkan Indonesia bukan lagi anak-anak ‘Kandung’ Republik Indonesia, sebab mereka telah berkhianat pada bangsanya sendiri. Bagi GRPB, Keluarga adalah peran utama terbentuknya sebuah ‘Ideologi’.
Aksi Tolak ISIS ini digelar kembali, guna menyikapi tentang penyampaian pemerintah, melalui Menko Polhukam yang rencananya akan memulangkan anak-anak eks ISIS dibawah 10 tahun dengan syarat-syarat tertentu. Dan GRPB sampaikan satu kata sepakat yakni “TOLAK !!!”
Adapun tuntutan dan pernyataan sikap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rakyat MENOLAK kepulangan anak-anak Yatim-Piatu serta anak-anak berusia dibawah 10 tahun eks WNI ISIS;
2. Negara WAJIB memprioritaskan anak kandung Republik Indonesia daripada anak kandung Teroris;
3. Pemerintah Indonesia HARUS Tegas menolak intervensi dan tekanan dari negara-negara Asing, Organisasi Internasional (PBB) dan HAM Internasional dalam hal eks WNI ISIS berikut keluarganya yang telah keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);
4. Mendesak Presiden Republik Indonesia untuk SEGERA mengeluarkan Kepres, mencabut hak kewarganegaraan Indonesia bagi WNI yang terlibat ISIS sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia;
5. Pemerintah Republik Indonesia HARUS Terbuka dan Transparan dalam memberikan informasi keberadaan eks WNI ISIS kepada Rakyat Indonesia.
Dengan penuh semangat anak bangsa berslogan #DARAHKUuntuk INDONESIA, #TANAH AIRKU, TUMPAH DARAHKU…
Bukan hanya di depan istana (Taman Pandang MONAS) tapi GRPB juga menyampaikan pernyataan sikapnya (aspirasi) kepada pihak istana dan kementerian Polhukam. (Kabid intelejen) Deputi V. Yang mana kedatangan mereka (9 orang perwakilan aksi) mendapat sambutan baik, dari Kabid Intelijen Deputi V.
Adapun kesembilan orang tersebut adalah Oscar Pendong selaku Penanggung jawab aksi, Effendy dari GRPB, Moh Amin Malawat dari Foreder DKI Jakarta, Paulina Reliubun dari Forum Masyarakat Maluku, Andre Wardhana (Ketua umum) GARDA Nusantara, Ade Reza dari Garuda Indonesia Jaya, Edwin Rompies (Ketua Umum) Benteng NKRI Patriot Nusantara, dan Andre Dande dari Komunitas Gerakan Rakyat Peduli Bangsa (GRPB).
“Untuk kedua kalinya kami menyuarakan aksi Tolak ISIS. Bagi kami selaku anak negeri, apapun yang berbau ISIS termasuk keturunannya sudah tidak ada ampun. Dan kami berharap, para pejuang-pejuang, anak-anak Republik ini yang non-TNI, non-Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatif yang tergabung dalam organisasi anak bangsa ini dan yang turut berpartisipasi didalamnya yang ikut mengawal, mencegat, melakukan edukasi, serta menyuarakan bahwasannya kita ini anak Ideologi Pancasila, untuk dilibatkan dalam hal tersebut. Kehadiran negara pada masyarakat dan rakyat Indonesia, apakah sudah sampai pada titik keluarga dalam hal konteks penanganan teroris (ISIS) ini ?” Ungkap Effendy di depan Deputi V Kabid Intelijen.
Dengan point yang sama juga disampaikan oleh Moh Amin Malawat dari Foreder DKI Jakarta. “Kami selaku anak bangsa yang peduli dengan NKRI, menyatakan Menolak Keras kepulangan mereka (eks ISIS). Berangkat meninggalkan Indonesia saja tidak disetujui oleh pemerintah, tapi tetap berangkat. Lantas kenapa sekarang saat pulang mereka meminta dan memohon. Ada apa ini sebenarnya ?” ujarnya.
Pada intinya kesembilan perwakilan organ yang menghadap ke Istana dan ditemuin oleh Kabid Intelejen deputi V tersebut menyampaikan pendapat yang sama yakni TOLAK ISIS.
Setelah penyampaian aspirasi kesembilan perwakilan organ tersebut yang diterima dan ditampung dengan baik oleh deputi V, yang mana dengan yakin menjamin bahwa aspirasi tersebut akan tersampaikan pada tujuan yakni Presiden dan kementerian Polhukam, kemudian mereka kembali ke barisan di Taman Pandang Monas dengan membawa pesan respon baik tersebut dengan harapan akan memperoleh hasil yang memuaskan dari pemerintah nantinya. (Put).
Tinggalkan Balasan