JAKARTA, Oase INews.com – Menteri Pertahan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu melaksanakan kunjungan ke Sarang Petarung Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Kamis, (03/05/2018).
Kedatangan Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu disambut Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Banmbang Suswantono S.H., M.H., M.Tr(Han), Kas Kormar Brigjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto dan Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah dengan Jajar Kehormatan dan Valrif serta disambut prajurit-prajurit Korps Marinir di sepanjang jalan menuju ke Gedung Balai Prajurit (Bapra) Marinir.
Selanjutnya, Menhan RI memberikan pengarahan kepada seluruh perwira Korps Marinir, sebagai penerus tongkat estafet nilai-nilai kejuangan Generasi-45, TNI dikenal sebagai organisasi yang solid dan sarat dengan semangat perjuangan, pengabdian dan pengorbanan yang luar biasa dan tanpa pamrih yang dilandasi oleh loyalitas sebagai roh yang menjiwai kehidupan setiap Prajurit. TNI berasal dan lahir dari Rakyat yang bersama-sama berjuang untuk merebut Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Oleh karena itu, Satuan Korps Marinir harus senantiasa menjadi organiasi yang dicintai oleh Rakyat. Etos inilah yang dijabarkan kedalam Nilai-Nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945.
Bahwa Profesionalisme TNI terletak pada loyalitas dan ketaatan terhadap Hukum dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. sebagai TNI yang Profesional maka Hukum harus ditempatkan sebagai Panglima Tertinggi yang harus dihormati.
Lebih lanjut dalam hal ini, kedudukan TNI adalah sebagai alat atau instrumen pertahanan negara untuk guna mewujudkan objektif arsitektur pertahanan negara tersebut, sementara itu fungsi Polri adalah sebagai instrumen keamanan dan ketertiban negara dan masyrakat.
Didalam merumuskan Strategi Pertahanan Negara, Kemhan selalu mengacu pada kondisi aktual Potensi Ancaman Negara masa kini dan masa yang akan datang.
“Kita semua di kawasan dan di berbagai belahan di Dunia (Across the globe) sedang menghadapi Potensi Ancaman yang sangat-sangat nyata yaitu bahaya Ancaman Terorisme dan Radikalisme Generasi ke Tiga paska Al-qaeda dan Paska DAESH yang telah dihancurkan di Timur Tengah (Irak dan Syria). Penanganan Ancaman ini memerlukan Komitmen dan tindakan bersama yang konkret dan serius. yaitu dengan cara memperkuat Identitas dan jati diri Bangsa serta membangun Persatuan dan Kesatuan yang kokoh dan bersinergi dari seluruh Komponen bangsa melalui Penanaman Nilai-Nilai Pancasila dan penguatan Kesadaran Bela Negara.” ucapnya
“Tugas bela negara adalah tugas yang berat seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi. Namun saya yakin melalui semangat kebersamaan dan persatuan serta kerja keras, kita semua mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian serta berlandaskan gotong royong,” ujar Menhan RI.
“Saya menginstruksikan kepada TNI untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan dan melaksanakan program bela Negara ini setiap saat kepada seluruh komponen masyarakat yang berada di wilayah teritorialnya.” tegasnya.
(Red)
Editor : Kosasih
Tinggalkan Balasan