Membangun Usaha Tak Cukup Dengan Modal Uang dan Kerja Keras, Tapi Harus Bangun Networking Yang Baik Keberbagai Pihak

BOGOR, bhayangkaranews.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengulik kisah pengusaha Muhammad Toha, mantan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang sukses mengubah musibah pandemi Covid-19 menjadi berkah peluang usaha. Berkat kejeliannya, ia menyewa lahan di sekitaran kawasan Sentul untuk membuka Resto Bakaran Rahang Tuna, dengan konsep outdoor (di ruangan terbuka, bersahabat dengan alam). Ide ini muncul karena selama pandemi Covid-19, orang agak sungkan berada di ruangan tertutup, lebih memilih melakukan aktifitas di luar ruangan.

“Pemilihan rahang tuna sebagai menu makanan juga sangat out of the box. Dibakar secara sempurna dengan bumbu khas dan tingkat kepedasan yang bisa disesuaikan selera, menjadikan rahang tuna yang disajikan tak hanya berbeda dan unik, namun juga sangat lezat dinikmati,” ujar Bamsoet saat Ngobrol Asyik (Ngobras) dengan pemilik Resto Bakaran Rahang Tuna, Muhammad Toha, di Sentul City, Bogor, Sabtu (26/9/20).

Ketua DPR RI ke-20 ini mengungkapkan dalam acara Ngobrol Santai di kanal YouTube nya, Bamsoet Channel, modal awal yang harus dikeluarkan Muhammad Toha untuk membuka Resto Bakaran Rahang Tuna mencapai Rp 300 juta. Baru tiga bulan berjalan, pemasukan sudah mencapai Rp 150 juta. Padahal, resto ini hanya buka di weekend (Jumat – Minggu). Untuk weekday (Senin – Kamis) mereka melayani catering atau order panggilan di berbagai tempat.

Walaupun baru berjalan sekitar tiga bulan, omset pendapatan Resto Bakaran Rahang Tuna per bulan bisa mencapai Rp 200-250 juta. Dengan keuntungan per bulan mencapai Rp 50-75 juta.

“Sekalipun masih skala UMKM, Pak Toha tak lupa membayar pajak sebagai kontribusi terhadap pembangunan negara. Keringanan pajak yang kini diberikan pemerintah untuk menggenjot UMKM di kala pandemi Covid-19, tak menjadikan Pak Toha lupa diri. Ia sedang bersiap mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi. Kedepan akan ada tahang tuna frozen, yang bisa dikirim ke berbagai daerah. Konsumen yang membeli tinggal menghangatkannya di rumah untuk kemudian disantap bersama kerabat dan keluarga,” tandas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, kunci lain kesuksesan Muhammad Toha membuka usaha resto juga terletak pada kejeliannya mengombinasikan dengan potensi yang ada di dirinya. Sebagai salah satu pengusaha kargo di kawasan Indonesia Timur (termasuk Papua), Muhammad Toha memiliki banyak kenalan yang bisa membantunya mensuply rahang tuna segar dari kawasan Indonesia Timur.

“Menjadi inspirasi bagi generasi muda, bahwa dalam membangun usaha tak hanya cukup modal uang dan kerja keras saja. Melainkan juga harus membangun networking yang baik dengan berbagai pihak. Networking tak bisa dibeli, melainkan bisa dibangun melalui kepribadian yang bersahabat,” pungkas Bamsoet. (Esty/Fatah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *