Wisata Alam Puncak Dago Yang Menawan dan Kini Mulai Dilirik

Bogor, Oase Indonesia.com – Sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Barat, tepatnya diwilayah Desa Dago, kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, yang  terkenal akan julukan sebagai Kota hujan. Nama ini sendiri disematkan pada Bogor, karena suasananya yang tenang, sejuk dan jauh dari hiruk-pikuk kota besar sehingga menjadi destinasi yang sangat tepat untuk menenangkan diri dan beristirahat dari rutinitas. Minggu ( 09/02/2020).

Selain itu, wisata Alam Puncak Dago juga menawarkan berbagai destinasi wisata yang cukup menarik sehingga cocok dijadikan alternatif tujuan liburan selain Hutan Raya di Kota Bogor ataupun kota-kota di Jawa Barat lainnya.

Tertarik menelusuri obyek-obyek wisata yang ada di Bogor, tepatnya di Desa Dago, Kecamatan Parung Panjang, ada salah seorang penggagas dari destinasi Alam Puncak Dago ini, ia adalah H. Mahfud, mantan seorang kepala desa Dago selama 2 (dua) periode sejak tahun 2003 hingga tahun 2008 dan tahun 2008 hingga tahun 2012.

” luas area destinasi Alam Puncak Dago ini ada sekitar 14 ha, dimana semuanya dibangun dari secara perlahan lahan, dengan bantuan masyarakàt serta semua anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), ” ucap H. Mahfud, mantan kepala Desa Dago selama 2 priode, sebagai penggagas Destinasi Alam Puncak Dago, yang kini menjabat Ekbang Kecamatan Parung Panjang, mengatakan kepada awak media. Minggu (09/02/2020).

Dikatakan lagi, bahwa awalnya lahan area ini adalah ex tanah penambangan yang ditinggalkan oleh PT, lalu dijadikan orang yang tidak bertanggung jawab untuk lakukan pencurian ternak kambing dan kerbau,  yang langsung dipotong ternaknya ditempat tersebut,  karena area ini dinilai sangan rawan akan pencurian ternak, maka oleh masyarakat sekitar dan LMDH dibuatlah warung kopi untuk menekan atau meredam bagi sang pencuri ternak.

” Alhamdulilah, sejak dibuatnya warung kopi di area ex tanah penambangan tersebut, maka secara perlahan, sedikit demi sedikit, pencurian itu sirna, tetapi kemudian muncul ditempat tersebut tongkrongan anak anak muda,” paparnya lagi.

Kemudian, muncul persoalan baru lagi diarea tempat tersebut, yakni perkelahian antar kelompok, tawuran antar kampung, dimana akhirnya inipun menjadi persoalan yang harus diselesaikan olehnya.

Seperti diketahui, area Destinasi Dago ini, dibuka sejak 31 Januari 2019 lalu, dan kini sudah memasuki satu tahun berdiri destinasi tersebut, yang mana saat ini sudah di PKS kan baru 14 ha , jadi masih ada 50 ha lagi yang nantinya akan dikoodinasikan dengan Perhutani,  dan ada beberapa tempat yang menarik untuk dapat dikunjungi pelancong diantaranya ;

Saung adat ada 8 unit, tempat Bumi Perkemahan, Motor MTV, Motor Gantung, area Selvie, Tempat penginapan didalam area Destinasi dengan pemandangan gunung, Aula ada 1, MCK ada 3, dan Restorant

” gagasan Destinasi Dago ini sebenarnya muncul sejak tahun 2012, dimana saat itu infrastrukturnya tidak mendukung, lalu tahun 2014, saya dutempatkan  di Ekbang Kecamatan Parung Panjang, perlahan tapi pasti Infrastruktur mulai terbangun di area tersebut,” katanya.

Lanjutnya lagi,  kini area Destinasi Dago ini datang bukan dari Bogor saja, melainkan juga datang dari Jakarta, Banten dan Lampung, dengan restribusi masuk Rp.10.000,- dan dibuka setiap hari,” pungkasnya. (Fatah/Etty)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *