Omicron Meningkat, PTM SMA dan SMK di Tangerang Raya Dihentikan

Serang, OASEiNews.com – Gubernur Banten, Wahidin Halim, memutuskan untuk menghentikan sementara PTM jenjang SMA dan SMK di wilayah Tangerang Raya.

Tangerang Raya meliputi tiga daerah, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Penghentian PTM dilakukan setelah adanya evaluasi terkait kasus positif Covid-19 dan varian Omicron di tiga daerah tersebut yang meningkat.

“Untuk Tangerang Raya sudah disepakati bahwa tidak ada PTM, kembali ke PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh),” ujar Wahidin di Gedung Negara Banten, Kota Serang, Rabu (2/2/2022).

Ia menjelaskan, PTM di wilayah Lebak dan Pandeglang akan dilakukan evaluasi setiap harinya apakah dihentikan atau tetap dilanjutkan.

Sedangkan di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon masih melaksanakan PTM dengan kahadiran siswa setiap kelas 25%.

“Evaluasi kita setiap hari melihat perkembangan, minggu ini apakah wilayah barat masih kuning. Tapi, Tangerang Raya oranye, kita PPKM level 2 masih ada toleransi sekolah PTM di wilayah barat Banten,” kata Wahidin.

Ia menambahkan, pelaksanaan PTM merupakan keinginan orangtua agar anak-anak dapat belajar di sekolah.

Namun, karena terjadi lonjakan kasus per harinya mencapai di angka 2.500-an, maka PTM dievaluasi dan dihentikan di Tangerang Raya.

“Walaupun tahu banyak masyarakat yang menuntut (tetap PTM) dari orangtua, terutama anak-anak,” ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan PTM di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat untuk dievaluasi, mengingat terjadi lonjakan kasus Covid-19, terutama varian Omicron.

“Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten,” ujar Jokowi.

Dia pun mengungkapkan, saat ini persentase kasus aktif Covid-19 mengalami kenaikan 910 persen dari sebelumnya.

Jokowi meminta para menteri dan pimpinan lembaga terkait berhati-hati menyikapi kondisi pandemi saat ini.

“Tapi yang kita patut bersyukur meskipun kasus aktif naik 910 persen, tidak diikuti dengan melonjaknya angka kematian, ini bagus. Meskipun demikian, tetap harus kita harus tetap waspada,” jelasnya. (Red/Van)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *