Gubernur Banten Bingung, Mudik Dilarang Tapi Tempat Wisata Dibuka Oleh Pemerintah Pusat

Oase I news.com,  Kota Serang, Gubernur Banten, Wahidin Halim menghormati kebijakan pemerintah pusat yang memutuskan untuk membuka kran obyek pariwisata pada hari raya lebaran atau Idul Fitri 1 Syawal 1442 hijriah mendatang, dan Provinsi Banten menjadi salah satu destinasi pilihan wisata yang tepat bagi warga masyarakat saat mudik dilarang. Namun dengan dibukanya kran obyek dan destinasi pariwisata tersebut tentunya akan menimbulkan terjadinya kerumunan massa yang menjadi kekhawatiran bagi Gubernur Banten Wahidin Halim.
“Saat warga masyarakat atau rakyat Jakarta tidak pulang mudik, pilihannya pasti akan berbondong-bondong datang ke objek pariwisata di Provinsi Banten untuk berwisata,” ujar Gubernur Banten dalam program Mata Najwa di Trans 7. Dikutip dari detik.comLanjut Wahidin, ditambah lagi dengan warga masyarakat Provinsi Banten sendiri yang berjumlah puluhan juta, dan hampir setiap minggu pilihan wisatanya pun ke daerah Provinsi Banten karena jaraknya yang dekat dan murah serta terjangkau secara ekonomi oleh semua lapisan masyarakat.

“Ini bagaimana cara mengatur dan menatanya? kalau menurut saya sih kalau mau melarang mudik ya dilarang saja semuanya, kalau dibuka semua akan menyebabkan berbagai konsekuensi,” tandas Gubernur Banten.

“Kalau obyek wisata dibuka di masa pandemi seperti saat ini, kami coba mengatur alur perjalanan wisata warga masyarakat dengan protokol kesehatan hingga sampai ke lokasi wisata. Akan tetapi karena lahan wisata di Provinsi Banten itu sangat luas dan terbuka, kami agak kesulitan untuk mengontrol dan memonitornya, apalagi dengan menerapkan protokol kesehatan di lokasi wisata yang sangat luas tersebut,” tegasnya.

Area pariwisata di Provinsi Banten yang sangat luas dan cukup strategis akan menjadi pilihan wisata bagi warga masyarakat DKI Jakarta. Dan berdasarkan pengalaman pada liburan tahun 2020, dengan berkumpulnya wisatawan di kawasan wisata di Provinsi Banten, menyebabkan melonjaknya angka kasus Covid-19 secara tajam di Provinsi Banten.

“Pengalaman pada tahun baru 2021 dan pengalaman lebaran tahun lalu, berbaurnya antara orang-orang di lokasi objek wisata domestik antara orang Banten dengan orang-orang dari berbagai tempat seperti Jakarta, agak sulit kami melakukan pengawasan dan juga kontrol nantinya di lokasi wisatanya.  Itu kejadian yang sudah pernah kami hadapi, dan ternyata seminggu kemudian, setelah aktivitas di lokasi wisata terjadi kerumunan, angka penderita Covid-19 di Banten menjadi naik secara tajam,” ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim.

Wahidin Halim mengatakan bahwa, mungkin situasi sulit semacam ini tidak dialami oleh wilayah Provinsi lain. Dan dengan dibukanya kran objek pariwisata tersebut, maka Provinsi Banten akan kesulitan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Berbeda dengan tempat lain, kalau mereka tidak pulang mudik tidak ada aktivitas mobilitas, tidak ada interaksi dan berbagai masalah, buat kita di Banten ini ada masalah sendiri. Maaf Pak Sandi,” tandas Wahidin Halim menyebut Menparekraf Sandiaga Uno yang juga hadir di program tersebut.

( Simon )

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *